JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan dan parkir di zona merah pada penutupan perdagangan hari Selasa (11/11/2025), melanjutkan tren koreksi dari hari sebelumnya.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI menunjukkan bahwa IHSG terkoreksi sebesar 0,29% atau 24,72 poin, berakhir di level 8.366,51. Tekanan terhadap IHSG ini dipicu oleh penurunan kinerja empat sektor dari total sebelas sektor yang ada di BEI.
Sektor keuangan menjadi yang paling terpukul dengan penurunan sebesar 1,13%, diikuti oleh sektor barang konsumer primer yang turun 0,71%, sektor teknologi 0,58%, dan sektor barang baku 0,21%.
Aktivitas perdagangan di BEI tercatat cukup ramai dengan total volume mencapai 70,77 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 27,35 triliun. Sentimen pasar cenderung negatif dengan jumlah saham yang mengalami penurunan mencapai 378, sementara 290 saham berhasil menguat dan 147 saham stagnan.
Investor asing terpantau melakukan aksi jual bersih (net sell) yang cukup signifikan, mencapai Rp 649,29 miliar di seluruh pasar.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai net sell terbesar oleh investor asing pada hari Selasa:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 389,31 miliar
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 140,01 miliar
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 137,9 miliar
4. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ANTM) Rp 60,8 miliar
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 52,26 miliar
6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 50,28 miliar
7. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 41,95 miliar
8. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 40,22 miliar
9. PT MD Entertaiment Tbk (FILM) Rp 37,53 miliar
10. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Rp 27,35 miliar
Di tengah koreksi IHSG, terdapat sejumlah saham yang justru menjadi incaran investor asing. Saham-saham ini mencatatkan nilai beli bersih (net buy) yang cukup besar.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai net buy terbesar oleh investor asing pada hari Selasa:
1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Rp 493,4 miliar
2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 122,5 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 98,2 miliar
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 64,82 miliar
5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 37,8 miliar
6. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) Rp 31,88 miliar
7. PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 30,52 miliar
8. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) RP 20,39 miliar
9. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 19,84 miliar
10. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 12,1 miliar





