BBTN, LPCK, BUMI: Rekomendasi Saham Teknikal Mirae Sekuritas, 8 Oktober

Admin

No comments

Bisnis JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari Selasa (7/10/2025) dengan optimisme, dibuka menguat 0,50% atau 40,59 poin ke level 8.180,48 pada pukul 09.11 WIB.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, memberikan proyeksi bahwa potensi kenaikan IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda tertahan. Ia memperkirakan pergerakan IHSG pada hari Rabu (8/10/2025) akan berada dalam rentang 8.077 – 8.261.

Pada penutupan perdagangan 7 Oktober 2025, IHSG berada di level 8.169,28, mencatatkan kenaikan sebesar 0,36%. Secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam kanal uptrend jangka menengah dengan level kritis di 8.077. Tren medium term menunjukkan periode 130, r-squared 0.897, dan slope 14.53, mengindikasikan bahwa arah kenaikan masih cukup solid. Selama indeks mampu bertahan di atas support 1 di 8.126 (-0.53%) dan support 2 di 8.077 (-1.13%), peluang rebound tetap terbuka, dengan target resistance 1 di 8.218 (+0.60%) dan resistance 2 di 8.261 (+1.12%). Indikator teknikal saat ini menunjukkan sinyal yang positif. MACD berada di 8.23 dengan sinyal 4.77, menandakan potensi terjadinya golden cross. Sementara itu, RSI di 97.99 dan MFI di 97.60 mengindikasikan kondisi overbought yang ekstrem. W%R -38.72 masih berada di area netral cenderung tinggi, dan CMO di 95.99 menegaskan momentum positif yang kuat.

Kombinasi berbagai indikator tersebut mengindikasikan bahwa tren saat ini masih bullish. Namun, perlu diperhatikan bahwa risiko koreksi jangka pendek mulai meningkat seiring dengan jenuhnya tekanan beli. Aktivitas pasar tercatat tinggi dengan volume mencapai 430.681.930, jauh di atas rata-rata 257.141.835, menunjukkan partisipasi yang kuat meskipun mulai melambat. Jika IHSG berhasil menembus area 8.218–8.261, tren kenaikan berpotensi berlanjut menuju 8.300. Sebaliknya, pelemahan di bawah 8.077 dapat memicu koreksi lanjutan menuju area 7.980–7.932.

IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cermati Saham Ini Rabu (8/10)

Selain memberikan rekomendasi teknikal terkait IHSG, Tasrul Tannar juga memberikan rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham pilihan. Berikut adalah rinciannya:

1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

Saham BBTN.JK ditutup pada level 1.200 pada 7 Oktober 2025, naik 0,42% dengan rentang pergerakan antara 1.175–1.215. Tren jangka menengah (periode 154) masih menunjukkan sentimen positif meskipun mulai melemah, tercermin dari r-squared 0.704, slope 3.10, dan correlation 0.878. Beta yang mencapai 1.221 mengindikasikan volatilitas yang tinggi. Area support 1 berada di 1.180 (-1.67%), support 2 di 1.160 (-3.33%), dan cut loss disarankan di level 1.160 sebagai batas risiko. Sementara itu, resistance 1 berada di 1.215 (+1.25%) dan resistance 2 di 1.230 (+2.50%) menjadi target kenaikan terdekat. Indikator teknikal saat ini menunjukkan tekanan jual yang kuat. MACD -7.71 berbanding signal -5.76 menandakan tren negatif, sedangkan RSI 13.43 dan MFI 0.20 menandakan kondisi oversold yang ekstrem. W%R -63.78 dan CMO -73.14 semakin memperkuat momentum bearish.

Nilai Z-Score 1.04, PVR 2.33, dan VVR 6.30 menunjukkan volatilitas yang tinggi dan peluang teknikal untuk rebound yang terbatas. Aktivitas volume tercatat sebesar 30.396.700, masih di bawah rata-rata 37.787.329, mengindikasikan minat beli yang melemah. Meskipun demikian, average foreign buy tercatat sedikit lebih tinggi yaitu 4.643.380 dibandingkan foreign sell 4.200.540, memberikan potensi akumulasi ringan. Selama harga mampu bertahan di atas level 1.160, peluang teknikal untuk rebound menuju 1.215–1.230 tetap terbuka. Namun, penurunan di bawah level tersebut berpotensi melanjutkan koreksi menuju area 1.120–1.100.

Pada awal perdagangan hari Rabu (8/10/2025), saham BBTN dibuka pada level Rp 174 per saham.

Support : Rp 1.160 – Rp 1.180

Resistance : Rp 1.215 – Rp 1.230

Rekomendasi : Trading Buy

BBTN Chart by TradingView

2. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)

Saham LPCK.JK pada 7 Oktober 2025 ditutup pada level 640, naik 0,79%, bergerak dalam rentang 620–655 dan masih berada di kanal short term uptrend. Area support di 625 (-2,34%) dan 610 (-4,69%) menjadi batas bawah yang penting sekaligus level cut loss. Sementara itu, resistance di 650–660 menjadi target kenaikan jangka pendek yang perlu ditembus untuk melanjutkan momentum positif. Secara teknikal, tren jangka pendek menunjukkan periode 74, r-squared 0,810, dan correlation 0,862, mencerminkan arah tren yang masih kuat dengan volatilitas yang tinggi (beta 2,007). Z-Score 1,31 dan Slope 3,60 menandakan pergerakan naik yang moderat, sedangkan PVR 5,35 dan VVR 19,18 menunjukkan aktivitas dan volatilitas yang cukup tinggi.

Volume perdagangan tercatat sebesar 900.000, masih di bawah rata-rata 1.782.231, menandakan bahwa minat beli mulai berkurang, namun belum ada tekanan jual yang signifikan. Dari sisi indikator, MACD -2,26 / -0,36 mengindikasikan tren yang melemah, sementara RSI 22.50 dan MFI 35.90 menunjukkan kondisi yang mendekati oversold. W%R -52,25 dan CMO -54,99 mengonfirmasi tekanan jual yang mulai melandai. Aktivitas asing memperlihatkan Avg. Foreign Buy sebesar 112.079 dan Avg. Foreign Sell sebesar 145.744, menandakan akumulasi ringan. Secara keseluruhan, LPCK.JK berpotensi mengalami rebound teknikal menuju level 650–660, dengan cut loss di bawah 610 untuk menjaga risiko tetap terkendali.

Pada awal perdagangan Selasa (7/10/2025), saham LPCK dibuka di level Rp 585 per saham.

Support : Rp 610 – Rp 625

Resistance : Rp 650 – Rp 660

Rekomendasi : Trading Buy

LPCK Chart by TradingView

3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Saham BUMI.JK ditutup pada level 144, turun dari level tertinggi 155 dan berada di level cut loss 144, menandakan adanya peningkatan tekanan jual. Dengan periode 30 hari, r-squared 0.744, dan correlation 0.808, tren masih cukup kuat namun menunjukkan pelemahan. Beta 1.001 menunjukkan volatilitas yang setara dengan pasar, sementara Z-score 1.13 dan slope 1.96 mengindikasikan bahwa momentum kenaikan mulai melandai. Volume perdagangan tercatat sebesar 6.120.027.600, jauh di atas rata-rata 3.557.715.486, mencerminkan aktivitas yang tinggi, dengan PVR 4.99 dan VVR 341.91 menandakan volatilitas yang besar. Harga saat ini sedang menguji support 1 di level 144 (0.00%) dan support 2 di level 140 (-2.78%), dengan potensi rebound menuju resistance 1 di level 150 (+4.17%) dan resistance 2 di level 153 (+6.25%).

Dari sisi asing, avg buy tercatat sebesar 431.994.159, lebih rendah dibandingkan avg sell sebesar 439.482.264, menandakan bahwa tekanan jual masih dominan. Indikator teknikal menunjukkan MACD 1.12 berbanding signal 1.46, MFI 18.32, RSI 7.03, W%R -89.82, dan CMO -85.95, seluruhnya berada di zona oversold ekstrem, membuka peluang technical rebound jangka pendek jika harga mampu bertahan di atas level 144.

Pada awal perdagangan Rabu (8/10/2025), saham BUMI dibuka di level Rp 1.195 per saham.

Support : Rp 140 – Rp 144

Resistance : Rp 150 – Rp 153

Rekomendasi : Buy on weakness

BUMI Chart by TradingView

Tags:

Share:

Related Post