Investasi Gede: Pertamina Geothermal Kucurkan Rp 396 M ke Anak Usaha

Admin

No comments

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus memantapkan langkahnya dalam pengembangan energi hijau di Indonesia. Bukti keseriusan ini ditunjukkan melalui penyuntikan modal sebesar Rp 396 miliar kepada anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Kotamobagu (PGEK), pada tanggal 3 Oktober 2025. Dengan tambahan modal ini, total modal dasar yang disetor PGEO kepada PGEK mencapai Rp 800 miliar.

“Pemegang saham PGEK telah menyetujui peningkatan modal dasar ini,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy, Kitty Andhora, dalam keterbukaan informasi pada hari Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurut Kitty Andhora, penyetoran modal ini akan dilaksanakan secara bertahap, dengan batas waktu maksimal satu tahun. Rencananya, penyetoran akan dibagi menjadi tiga termin: 50% pada 10 Oktober 2025, 25% pada 30 Maret 2026, dan sisanya 25% pada 30 Juni 2026. “Perseroan memiliki opsi untuk melunasi penyetoran modal sekaligus, atau sesuai tempo yang diberikan, paling lambat dalam satu tahun,” jelasnya.

Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat posisi Pertamina Geothermal Energy dalam ekosistem energi panas bumi nasional. Dengan dukungan finansial yang memadai, PGEK diharapkan dapat mempercepat pengembangan proyek panas bumi di Kotamobagu, yang memiliki potensi menghasilkan listrik hingga 280 megawatt (MW). Pengembangan ini merupakan bagian penting dari komitmen PGEO dalam mendukung transisi energi dan swasembada energi nasional.

“Transaksi ini sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi pemain utama dalam energi hijau nasional, serta mencapai target kapasitas terpasang mandiri sebesar 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan,” imbuh Kitty.

Dari sisi kinerja keuangan, pada kuartal II 2025, Pertamina Geothermal Energy berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 204,8 juta, atau setara dengan Rp 3,3 triliun (dengan kurs Rp 16.585 per dolar AS). Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan pendapatan sebesar US$ 203,7 juta.

Total aset Pertamina Geothermal Energy mencapai US$ 3,05 miliar, dengan kas dan setara kas sebesar US$ 712,34 juta. Dibandingkan tahun sebelumnya, total aset dan kas perusahaan pada semester kedua 2025 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,62% dan 8,69%.

Meskipun demikian, laba bersih perusahaan mengalami penurunan menjadi US$ 68,93 juta, dibandingkan dengan US$ 96,2 juta pada tahun 2024. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, laba bersih perseroan tahun lalu masih menunjukkan peningkatan sebesar 3,8% dibandingkan tahun 2023, yang tercatat sebesar US$ 92,74 juta.

Pilihan Editor: Ancaman Deforestasi di Balik Swasembada Energi Prabowo

Tags:

Share:

Related Post