Dunia investasi kini semakin mudah dijangkau berkat kehadiran aplikasi trading saham. Cukup dengan ponsel pintar, siapa pun bisa berpartisipasi di pasar modal. Namun, kemudahan ini juga menyimpan potensi risiko, terutama bagi para trader pemula yang seringkali melakukan kesalahan-kesalahan sederhana yang berdampak signifikan pada hasil investasi mereka.
Menggunakan aplikasi trading saham bukan hanya soal ikut-ikutan tren atau meniru strategi orang lain. Dibutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek, mulai dari pengaturan transaksi, kedisiplinan, hingga cara kerja aplikasi itu sendiri. Apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan trader pemula saat menggunakan aplikasi trading saham? Berikut ulasannya:
1. Kurang Memahami Fitur Aplikasi

Kesalahan paling umum adalah langsung bertransaksi tanpa memahami fungsi dari setiap fitur yang tersedia. Padahal, setiap platform memiliki tampilan menu dan sistem eksekusi yang berbeda. Ketidaktahuan ini bisa berujung pada kesalahan fatal saat membeli atau menjual saham.
Bayangkan jika Anda salah menekan tombol “market order”. Akibatnya, Anda bisa membeli saham dengan harga yang jauh lebih tinggi dari yang diinginkan. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mempelajari setiap menu, mulai dari grafik hingga pengaturan aplikasi. Dengan begitu, setiap transaksi yang Anda lakukan akan lebih aman dan sesuai dengan strategi awal.
2. Mengabaikan Biaya Transaksi dan Pajak

Setiap transaksi saham selalu dikenakan biaya, seperti fee broker dan pajak penjualan. Biaya-biaya ini akan memengaruhi total keuntungan yang Anda peroleh. Sayangnya, banyak pengguna aplikasi trading yang mengabaikan hal ini, sehingga perhitungan keuntungan mereka tidak sesuai dengan kenyataan.
Kesalahan ini mungkin tampak sepele, tetapi dampaknya bisa besar jika Anda melakukan banyak transaksi dalam sehari. Selalu periksa struktur biaya di aplikasi trading Anda. Hitung dengan cermat setiap strategi sebelum melakukan penjualan atau pembelian saham. Tujuannya agar investasi Anda tetap efisien dan menguntungkan.
3. Terlalu Sering Memantau Grafik dan Panik Saat Harga Turun

Pergerakan harga saham yang fluktuatif seringkali memancing emosi para trader pemula. Kebiasaan memantau grafik setiap detik bisa memicu keputusan impulsif, seperti menjual saham terlalu cepat atau membeli tanpa analisis yang matang.
Sikap panik hanya akan menghilangkan kesempatan untuk meraih keuntungan optimal. Ingatlah bahwa pasar saham selalu mengalami fluktuasi. Alih-alih terpaku pada pergerakan harga harian yang tidak menentu, cobalah untuk menganalisis tren jangka menengah dan panjang. Dengan begitu, Anda bisa membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan menguntungkan.
4. Lupa Mengatur Batas Kerugian (Stop Loss)

Banyak trader pemula yang mengabaikan pentingnya fitur stop loss karena terlalu percaya diri harga saham akan terus naik. Padahal, tanpa batas kerugian yang jelas, Anda berisiko mengalami penurunan modal yang signifikan.
Stop loss berfungsi sebagai pengaman otomatis yang menutup posisi saat harga turun hingga titik tertentu. Dengan kata lain, fitur ini membantu mengendalikan kerugian saat pasar bergerak melawan arah prediksi Anda. Mengatur stop loss sejak awal adalah cara cerdas untuk melindungi modal dan menjaga stabilitas portofolio investasi Anda dalam jangka panjang.
Kesalahan-kesalahan kecil dalam menggunakan aplikasi trading saham bisa berakibat fatal jika dilakukan berulang kali tanpa disadari. Oleh karena itu, penting untuk mengenali fitur-fitur aplikasi yang Anda gunakan agar dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman.
Dengan belajar dari kesalahan-kesalahan umum di atas, Anda bisa menjadi trader yang lebih bijak dan terpercaya dalam mengambil keputusan investasi. Selamat berinvestasi!
4 Tips Trading Saham Harian yang Aman dan Minim Risiko
5 Tips Trading Saham Online dengan Modal Kecil untuk Pemula
5 Aplikasi Perlu Kamu Miliki untuk Trading Saham di Era Digital





