Sibisnis JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan gambaran awal kinerja keuangan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hingga akhir Juli 2025, lebih dari 800 perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan untuk periode Januari–Juni 2025. Data ini memberikan indikasi positif mengenai kesehatan finansial korporasi di tengah dinamika ekonomi.
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, merinci bahwa dari total laporan keuangan emiten yang sudah masuk, mayoritas menunjukkan performa yang solid. Tercatat, 74% dari perusahaan-perusahaan tersebut berhasil membukukan laba bersih. Lebih lanjut, 53% di antaranya bahkan mencatatkan peningkatan kinerja dibandingkan semester I-2024. Secara agregat, nilai laba bersih emiten secara keseluruhan melonjak signifikan sebesar 21,20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Inarno mengungkapkan, “Kenaikan laba ini didominasi oleh sektor bahan baku, konsumer siklikal, dan teknologi. Itu yang meningkat semuanya,” dalam konferensi pers virtual pada Senin (4/8/2025). Meskipun demikian, ia menyoroti bahwa sektor energi justru menghadapi tantangan di paruh pertama tahun ini. Penurunan laba di sektor ini disebabkan oleh merosotnya pendapatan, imbas dari tren penurunan harga komoditas energi.
“Energi merupakan salah satu sektor yang mengalami tekanan karena penurunan pendapatan dan juga keuangan yang disebabkan oleh menurunnya tren harga komoditas,” tambahnya. Meski demikian, Inarno optimis jumlah laporan keuangan ini akan terus bertambah. Pasalnya, beberapa emiten masih dijadwalkan untuk menyampaikan laporan versi audit atau review terbatas mereka sepanjang bulan Agustus hingga September, yang akan memberikan gambaran kinerja keuangan yang lebih lengkap.