BI Rate Turun: Bank Jago

Admin

No comments

Bisnis.com, BANDUNG — PT Bank Jago Tbk. (ARTO) terus mengamati dengan seksama tren penurunan suku bunga acuan, atau yang dikenal sebagai BI Rate. Bank digital ini berpandangan bahwa suku bunga secara alami mengalami siklus fluktuasi, naik dan turun sesuai dinamika pasar.

Menanggapi tren ini, Head of Treasury and Financial Institution Bank Jago, Yoyo Cahyadi, menekankan bahwa strategi Bank Jago tidak hanya terpaku pada net interest margin (NIM). Menurutnya, NIM hanyalah satu dari sekian banyak indikator yang mencerminkan kinerja perbankan secara keseluruhan.

“Saya melihat NIM itu kan hanya salah satu matriks saja. Fokus utama kami sebenarnya bukan pada bagaimana NIM harus selalu meningkat, tetapi lebih kepada profitabilitas secara menyeluruh,” ujarnya dalam Forum Jurnalis Jagoan (FJJ) Bank Jago yang diadakan di Bandung, Jawa Barat, pada hari Jumat, 19 September 2025.

Baca Juga: Bank Jago (ARTO) Jajaki Produk Investasi Emas, Bagaimana Bank Digital Lainnya?

Yoyo menjelaskan bahwa secara teoritis, peningkatan NIM tidak selalu menjamin peningkatan profitabilitas. Oleh karena itu, prioritas utama Bank Jago adalah menjaga profitabilitas tetap stabil dan sehat.

“Mengenai NIM, tentu kami perlu memperhatikan dinamika pasar dan faktor-faktor lainnya. Yang terpenting adalah kami tetap menjaga pertumbuhan yang baik dan profitabilitas yang terjaga. Ke arah sanalah fokus kami,” tegasnya.

Baca Juga: Setelah Ekosistem GOTO, Bank Jago (ARTO) Tambah Amunisi di Investasi Emas, Ekspektasi Saham Ikut Mengilap?

Secara terpisah, Corporate Communication Bank Jago, Marcelo Y., menyatakan bahwa Bank Jago akan terus mempelajari dampak penurunan BI Rate terhadap suku bunga deposito yang ditawarkan.

“Kami masih terus memantau. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, jadi tidak bisa langsung serta-merta menurunkan bunga deposito hanya karena suku bunga acuan turun. Kami juga harus melihat kondisi pasar secara keseluruhan,” jelasnya seusai acara.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan informasi dari platform resmi Bank Jago, bank ini menawarkan bunga deposito tertinggi sebesar 6,50% per tahun (p.a.) untuk simpanan di atas Rp1 miliar dengan pilihan tenor 3, 6, dan 12 bulan.

Untuk simpanan dengan nominal Rp1 juta hingga Rp99,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga sebesar 5% per tahun untuk tenor 1 bulan, dan bunga 5,5% per tahun untuk tenor 3, 6, dan 12 bulan.

Selanjutnya, untuk penempatan dana di kisaran Rp100 juta hingga Rp499,99 juta, nasabah akan mendapatkan bunga 5,5% per tahun dengan tenor 1 bulan, serta bunga 5,75% per tahun untuk tenor 3, 6, dan 12 bulan.

Selain itu, untuk simpanan antara Rp500 juta hingga Rp999,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga 5,75% per tahun dengan tenor 1 bulan, dan 6% per tahun untuk tenor 3, 6, dan 12 bulan.

Sebelumnya, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 4,75% berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) yang berlangsung pada 16—17 September 2025.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 16 dan 17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate menjadi 4,75%,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (17/9/2025).

Dalam pengumuman terkait suku bunga BI, bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,00% dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,50%.

Share:

Related Post