BI Rate Turun, Asing Kabur: SBN, SRBI, Saham Diobral?

Admin

No comments

Sibisnis – JAKARTA – Setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada hari Rabu, 17 September 2025, investor asing terpantau menarik dana sebesar Rp8,12 triliun dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan saham.

Keputusan BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% memicu reaksi di pasar keuangan. Data transaksi menunjukkan bahwa selama periode 15-18 September 2025, terjadi aksi jual oleh investor asing pada SBN, SRBI, dan saham.

Berdasarkan data resmi dari BI yang dirilis pada Sabtu, 20 September 2025, penarikan dana terbesar terjadi pada instrumen SBN, mencapai Rp5,49 triliun. Selanjutnya, investor asing melepas SRBI senilai Rp2,79 triliun, dan menarik dana dari pasar saham sebesar Rp0,16 triliun.

: IHSG Stabil di Atas Level 8.000, Bisa Pikat Masuk Investor Asing?

Dengan transaksi tersebut, total aksi jual bersih (net sell) investor asing di pasar surat utang pemerintah sepanjang tahun 2025 mencapai Rp41,82 triliun. Di pasar saham, investor asing tercatat menjual saham senilai Rp59,73 triliun. Sementara itu, penjualan SRBI oleh investor asing menjadi yang terbesar, mencapai Rp119,62 triliun.

Kondisi ini juga tercermin pada peningkatan persepsi risiko, yang terlihat dari naiknya credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia. Pada 18 September 2025, CDS 5 tahun RI menyentuh angka 70,17 basis poin, lebih tinggi dibandingkan posisi 67,72 basis poin pada 12 September 2025. Kenaikan CDS mengindikasikan meningkatnya risiko aset keuangan, terutama surat utang, terkait potensi gagal bayar.

: Kabur dari Pasar Saham, Investor Asing Banjiri Pasar Obligasi RI

Sentimen serupa terlihat pada kenaikan imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun, yang mencapai 6,29% pada pembukaan pasar Jumat, 19 September 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan hari Kamis, 18 September 2025, sebesar 6,27%. Kenaikan imbal hasil SBN menandakan bahwa investor meminta kompensasi yang lebih tinggi seiring dengan meningkatnya risiko.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp16.550 pada pembukaan pasar Jumat, 19 September 2025, dibandingkan dengan penutupan pasar pada Kamis, 18 September 2025, sebesar Rp16.500.

: IHSG Tembus 8.000, Investor Asing Masih Ramai Lepas Saham BBCA, BMRI Cs

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tegas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.

Ruang Pemangkasan BI Rate Lanjutan

Sejumlah ekonom dan analis memprediksi bahwa bank sentral Indonesia masih berpotensi menurunkan suku bunga acuan sekitar 25–50 bps lagi dalam empat bulan terakhir tahun 2025.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menjelaskan bahwa pihaknya melihat ruang untuk pemangkasan BI Rate masih terbuka, terutama setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) juga memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke level 4,25%.

“Kami menilai pemangkasan suku bunga acuan BI Rate masih memungkinkan, setidaknya ada satu kali lagi pemangkasan sebesar 25 bps pada akhir tahun 2025. Siklus pelonggaran ini diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2026, sejalan dengan inflasi domestik yang terkendali, upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, dan potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” papar Felix dalam laporan Panin Sekuritas, Kamis, 18 September 2025.

Senada dengan pandangan tersebut, ekonom UOB Group, Enrico Tanuwidjaja, juga meyakini bahwa BI masih memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.

“Dengan suku bunga saat ini di level 4,75% dan perkiraan inflasi yang sebagian besar akan tetap berada dalam kisaran target bank sentral 1,5%-3,5%, masih terdapat ruang bagi BI untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut,” jelas Enrico dalam laporan yang ditulis bersama Vincentius Ming Shen, Kamis, 18 September 2025.

Tim ekonom UOB merevisi proyeksi mereka dan memperkirakan bahwa suku bunga BI akan diturunkan lagi sebesar 25 bps pada kuartal IV/2025 dan kemudian sebesar 25 bps lagi pada kuartal I/2026.

“…sehingga mencapai 4,25% dan akan tetap berada pada level tersebut sepanjang tahun 2026.”

Share:

Related Post