Rp 11,5 Triliun untuk Tebu: Kementan Genjot Peremajaan, Petani Untung!

Admin

No comments

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumumkan alokasi anggaran triliunan rupiah dari pemerintah untuk mendongkrak produktivitas lahan pertanian. Fokus utama dari kucuran dana ini adalah pengadaan bibit unggul senilai Rp 9,95 triliun dan program bongkar ratoon, atau peremajaan tanaman tebu yang sudah tidak produktif, dengan alokasi Rp 1,6 triliun. “Anggaran sudah cair, dan kami akan terus menindaklanjutinya secara berkelanjutan,” tegas Amran dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 September 2025.

Penjelasan ini disampaikan Amran dalam rapat koordinasi hilirisasi komoditas perkebunan yang digelar di kantor PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Surabaya, Jawa Timur. Lebih lanjut, Amran menekankan bahwa program ini bukan sekadar meningkatkan hasil panen, tetapi juga membuka lapangan kerja hingga 1,6 juta orang. Untuk memastikan kelancaran implementasi di lapangan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) ditunjuk sebagai pendamping program.

Target ambisius dicanangkan, yaitu peremajaan 100 ribu hektare lahan dengan alokasi dana Rp 1,6 triliun. Jawa Timur menjadi fokus utama peremajaan sawit dengan luas lahan sekitar 70 ribu hektare yang tersebar di 26 kabupaten. Amran secara khusus meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan untuk segera mendorong petani melakukan peremajaan tanaman tebu. “Target kami, tiga bulan selesai. Dan ini bukan akumulasi, tahun depan akan ada lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2025, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah memaparkan target besar produksi gula nasional, yakni mencapai 5 juta ton pada tahun 2027. Target ini selaras dengan Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 yang menargetkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028. Bahkan, pemerintah memiliki visi yang lebih jauh, yaitu swasembada gula nasional secara menyeluruh pada tahun 2030, mencakup kebutuhan konsumsi, industri, dan pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).

“Kita mencanangkan produksi gula nasional mencapai 5 juta ton pada tahun 2027. Ini adalah misi besar yang tidak bisa dicapai sendirian. Kami butuh sinergi penuh antara petani, industri, dan pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Amran dengan nadaOptimis.

Amran menegaskan bahwa sinergi yang kuat antara pemerintah, petani, dan industri adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita swasembada gula dan ketahanan energi berbasis bioetanol. Dengan demikian, kemandirian dan ketahanan pangan nasional dapat terwujud. “Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan langkah nyata melalui intensifikasi, ekstensifikasi, pembangunan infrastruktur, hingga penyesuaian kebijakan yang berpihak kepada petani tebu,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Akar Masalah Penerimaan Negara Rendah

Tags:

Share:

Related Post