Rupiah Terkapar Lagi? Intip Proyeksi Rupiah Jumat Ini!

Admin

No comments

Sibisnis JAKARTA. Kurs rupiah kembali menunjukkan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (25/9/2025), menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.

Data Bloomberg mencatat, rupiah spot ditutup pada level Rp 16.749 per dolar AS, mengalami pelemahan sebesar 0,39% pada hari Kamis (25/9/2025). Penurunan ini mengindikasikan tekanan yang berkelanjutan pada mata uang Garuda.

Senada dengan data Bloomberg, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) juga mencatat pelemahan rupiah. Pada penutupan Kamis (25/9/2025), rupiah berada di level Rp 16.752 per dolar AS, melemah sebesar 0,43%.

Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat mata uang, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah ini sejalan dengan penguatan dolar AS secara global. Salah satu faktor utama pendorong penguatan dolar AS adalah kembali memanasnya ketegangan geopolitik di Eropa.

“Pernyataan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa lalu yang bernada lebih agresif terhadap Rusia menjadi pemicu utama,” ungkap Ibrahim pada hari Kamis (25/9/2025), menyoroti dampak retorika politik terhadap pasar keuangan.

Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,38% ke Rp 16.749 pada Kamis (25/9/2025)

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan bahwa pernyataan tersebut meningkatkan risiko geopolitik di pasar, meskipun belum ada tindakan konkret yang diumumkan. Kekhawatiran pasar muncul terkait potensi sanksi yang lebih keras yang dapat mengganggu ekspor Rusia atau memicu respons balasan dalam bentuk pembatasan pasokan.

Menjelang perdagangan Jumat (26/9/2025), Ibrahim melihat bahwa pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh rencana pemerintah untuk kembali menerapkan pengampunan pajak atau tax amnesty jilid 3. Bahkan, Komisi XI DPR telah memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengampunan Pajak ke dalam daftar Prolegnas 2026.

“Pemerintah akan lebih memfokuskan diri pada upaya memperkuat kepatuhan dan memperluas basis pajak melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” imbuhnya, mengisyaratkan perubahan strategi dalam pengelolaan keuangan negara.

Dengan pendekatan tersebut, Ibrahim berpendapat, penerimaan negara dapat ditingkatkan tanpa harus terus-menerus memberikan kelonggaran melalui program pengampunan pajak yang berulang.

Untuk proyeksi perdagangan Jumat (26/9/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 16.740– Rp.16.810 per dolar AS, mencerminkan volatilitas pasar yang masih tinggi.

Rupiah Jisdor Melemah 0,43% ke Rp 16.752 pada Kamis (25/9/2025)

Tags:

Share:

Related Post