Koperasi Desa Merah Putih: MenKopUKM Terkendala Data, Apa Solusinya?

Admin

No comments

Koperasi Desa Merah Putih memasuki babak baru: operasionalisasi tahap kedua. Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyoroti tantangan utama dalam memajukan program ini: akurasi data desa. Dalam seminar nasional ekonomi kerakyatan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jumat, 26 September 2025, Ferry mengungkapkan, “Kami menghadapi masalah besar, yaitu kurangnya data desa yang presisi. Data yang ada tidak hanya kurang dalam menggambarkan potensi desa, tetapi juga kebutuhan serta profil desa secara keseluruhan.”

Ferry mencontohkan kendala yang dihadapi ketika koperasi desa ingin berperan sebagai penyalur gas elpiji 3 kilogram. Permintaan data ke Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah rumah tangga petani yang membutuhkan gas subsidi tersebut tidak membuahkan hasil. “BPS hanya memiliki DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional), namun basis datanya sulit diakses,” jelasnya.

Menyadari keterbatasan ini, Kementerian Koperasi menggandeng pakar sosiologi pedesaan dari IPB University untuk mengembangkan aplikasi data desa presisi. Sistem ini memanfaatkan drone untuk pemetaan geospasial, melibatkan warga desa dalam validasi data, dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis informasi yang terkumpul. “Hasilnya, kami memiliki 289 indikator atau parameter yang mencakup potensi desa, kebutuhan desa, dan profil lengkap yang diperlukan untuk pengambilan kebijakan atau keputusan,” kata Ferry.

Pengumpulan data desa presisi mencakup berbagai aspek, mulai dari data spasial seperti peta rumah dan lahan, kondisi sosial ekonomi warga yang meliputi pendapatan dan pekerjaan, hingga data demografi seperti usia, pendidikan, dan kondisi rumah. Temuan mengejutkan muncul dari aplikasi ini: 46 persen penerima gas elpiji 3 kilogram ternyata tidak tepat sasaran. “Bansos, BLT, hampir 50 persen salah sasaran. Akhirnya, muncul apa yang disebut mafia data,” ungkap Ferry. Ia menegaskan bahwa data yang tidak akurat akan menghasilkan keputusan yang tidak valid.

Hingga 21 September 2025 pukul 22.50 WIB, tercatat 43.956 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang memiliki akun Simkopdes (Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan), dengan 10.219 koperasi telah beroperasi. Sistem informasi ini berfungsi untuk memantau dan mengelola koperasi secara real time. Setiap koperasi desa atau kelurahan diwajibkan terhubung ke dalam microsite agar dapat mengajukan pembiayaan dan terhubung dengan BUMN, marketplace UMKM, dan lembaga lainnya.

Pilihan editor: Koperasi Merah Putih di Tangan Kader Gerindra Ferry Juliantono

Tags:

Share:

Related Post