Jalan Tol Bogor-Serpong: Kapan Mulai Dibangun? Target 2026!

Admin

No comments

Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung sepanjang 32,03 kilometer dipastikan dimulai pada tahun 2026 dengan total investasi mencapai Rp 12,35 triliun. Kabar baiknya, proyek strategis ini tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Wilan Oktavian, menegaskan bahwa pendanaan sepenuhnya berasal dari investasi.

Jalan tol yang akan menjadi urat nadi baru bagi mobilitas di kawasan Jabodetabek ini dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Metode bangun, guna, serah, yang telah teruji dalam berbagai proyek jalan tol di Indonesia, kembali diterapkan. “Nilai investasi sebesar Rp 12,35 triliun mencakup seluruh biaya pembangunan, mulai dari perencanaan teknis, pembebasan lahan, konstruksi, hingga pengoperasian. Semua ini, Insyaallah, tanpa menggunakan dana APBN,” jelas Wilan saat penandatanganan perjanjian pembangunan di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Oktober 2025.

Komitmen terhadap kelancaran proyek ini juga diperkuat dengan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PPI. Wilan menjelaskan bahwa penjaminan ini merupakan langkah mitigasi risiko dan jaminan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang, memberikan kepastian bagi semua pihak yang terlibat.

Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung ini merupakan inisiatif badan usaha yang telah melewati serangkaian tahapan evaluasi yang ketat dan komprehensif. Dimulai dari prakarsa badan usaha, proses dilanjutkan dengan pengadaan dan serangkaian evaluasi teknis, finansial, dan legal. “Setelah melalui proses panjang, pemenang tender akhirnya ditetapkan pada Juli 2024,” ungkap Wilan.

Konsorsium pemenang kemudian membentuk badan usaha jalan tol bernama PT Bogor Serpong Intrasaras (BSIS). Komposisi kepemilikan saham PT BSIS menunjukkan sinergi kekuatan antara berbagai pihak, dengan Persada Utama Infra memegang saham mayoritas sebesar 52 persen, diikuti oleh PT Jasa Marga (26 persen), PT Adhi Karya (12 persen), dan PT Hutama Karya Infrastruktur (10 persen).

Menteri PU, Dody Hanggodo, menambahkan bahwa Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung memiliki peran strategis dalam menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Jabodetabek. Ruas tol ini merupakan bagian penting dari Jakarta Outer Ring Road 3. “Kehadirannya, Insyaallah, akan meningkatkan kelancaran mobilitas, mengurangi kepadatan jalan arteri, dan mempersingkat waktu tempuh,” ujarnya penuh optimisme.

Lebih jauh lagi, Dody meyakini bahwa jalan tol ini akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di wilayah Jabodetabek. Dengan seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh badan usaha, tanpa menggunakan APBN, proyek ini diharapkan menjadi daya tarik investasi. “Kami sangat berharap, ruas Bogor-Serpong via Parung akan semakin memperkuat arus masuk foreign direct investment,” pungkas Dody.

Pilihan Editor: Dampak Ekonomi Cukai Rokok 2026 Tidak Naik

Tags:

Share:

Related Post