MotoGP Mandalika: Okupansi Hotel Ludes, Efeknya Dahsyat!

Admin

No comments

TINGKAT hunian hotel di berbagai wilayah Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami lonjakan signifikan berkat gelaran MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, menyatakan bahwa peningkatan okupansi hotel ini sudah terasa sejak awal pekan balapan. Kenaikan jumlah tamu terjadi merata di berbagai area Lombok, terutama di Kota Mataram, Kawasan Ekonomi Mandalika, Lombok Tengah, dan Senggigi, Lombok Barat.

“Berdasarkan pantauan tim kami, tingkat hunian di Kota Mataram telah mencapai 90 persen, sementara di kawasan Mandalika bahkan mencapai angka sempurna, 100 persen,” ungkapnya di Sirkuit Mandalika, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Ia menegaskan bahwa isu mengenai sepinya penonton MotoGP Mandalika 2025 terbantahkan oleh data ini. Lonjakan tajam okupansi hotel, dari Mataram hingga Mandalika, membuktikan antusiasme penonton yang tinggi terhadap ajang balap bergengsi ini.

Kawasan wisata Senggigi pun turut merasakan dampak positifnya, dengan tingkat keterisian kamar di atas 80 persen. Secara keseluruhan, Dinas Pariwisata NTB mencatat bahwa rata-rata hunian hotel di Lombok menyentuh angka 93 persen, menjadi salah satu rekor tertinggi selama penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Aulia menjelaskan bahwa capaian gemilang ini berbanding terbalik dengan kekhawatiran yang sempat menghantui para pelaku usaha perhotelan sebelumnya. Sebelum acara dimulai, mereka sempat pesimis karena beredar isu bahwa penjualan tiket MotoGP tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

“Awalnya, banyak yang khawatir karena kabar penjualan tiket yang belum habis. Namun, menjelang hari balapan, situasinya berubah drastis. Hotel-hotel penuh, jalanan ramai, dan atmosfernya sangat luar biasa,” kata Aulia, menggambarkan suasana meriah yang menyelimuti Lombok.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor yang solid. Pemerintah daerah bersama para pelaku industri pariwisata gencar melakukan promosi melalui berbagai platform digital, termasuk menawarkan paket wisata terpadu yang menarik minat penonton dari berbagai daerah.

“Promosi yang dilakukan oleh semua pihak membuahkan hasil yang luar biasa. Bahkan, H-1 MotoGP, hotel-hotel di Mataram sudah mencatat lonjakan okupansi hingga 90 persen,” ungkapnya.

Bagi para pelaku usaha perhotelan, lonjakan ini menjadi sinyal positif setelah beberapa tahun mengalami fluktuasi dalam bisnis pariwisata. Dampak positif dari MotoGP kali ini bahkan dirasakan hingga ke sektor-sektor pendukung, seperti transportasi, kuliner, dan UMKM, yang turut menikmati derasnya arus wisatawan.

“Event internasional seperti MotoGP ini tidak hanya mengangkat nama NTB, tetapi juga menghidupkan seluruh lini ekonomi. Mulai dari hotel-hotel besar hingga pedagang kecil, semuanya merasakan manfaatnya,” tegas Aulia.

Aulia optimistis bahwa momentum MotoGP Mandalika akan semakin memperkuat posisi Lombok sebagai destinasi unggulan pariwisata nasional. Ia berharap dampak positif ini tidak hanya dirasakan pada gelaran tahun ini, tetapi juga terus berlanjut pada berbagai event mendatang.

“Kami ingin MotoGP bukan hanya menjadi tontonan tahunan, tetapi juga menjadi mesin penggerak ekonomi daerah. Lombok telah membuktikan diri mampu menampung ribuan tamu dengan pelayanan terbaik. Ini adalah bukti bahwa pariwisata NTB siap melaju lebih kencang,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Peluang Cuan dari MotoGP Mandalika

Tags:

Share:

Related Post