Kebakaran Pasar Wonogiri: Kerugian Pedagang Capai Rp 83 Miliar!

Admin

No comments

GUBERNUR Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendorong Kementerian Perdagangan untuk memprioritaskan recovery atau pembangunan kembali Pasar Kota Wonogiri. Hal ini diharapkan dapat segera memulihkan roda perekonomian masyarakat setempat yang terhenti akibat kebakaran.

Dalam kunjungannya ke Pasar Kota Wonogiri pada Kamis, 9 Oktober 2025, Ahmad Luthfi memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar. Bantuan ini diperuntukkan bagi pembangunan sarana dan prasarana darurat, dengan tujuan agar para pedagang dapat segera memulai kembali aktivitas jual beli mereka.

Kebakaran dahsyat yang melanda Pasar Kota Wonogiri pada 6 Oktober 2025 lalu, telah meluluhlantakkan bangunan pasar dan ratusan kios. Akibatnya, mayoritas pedagang kehilangan mata pencaharian mereka. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai angka fantastis, hampir Rp 83 miliar, terutama dialami oleh para pedagang yang kehilangan barang dagangan.

“Kita harus bergerak cepat melakukan recovery, sehingga masyarakat, khususnya 749 pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar ini, bisa kembali berjualan meskipun dalam kondisi yang serba darurat,” tegas Ahmad Luthfi saat ditemui di sela-sela kunjungannya.

Lebih lanjut, Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Wonogiri untuk menentukan lokasi yang tepat sebagai pasar darurat. Lokasi sementara ini akan digunakan sebelum pembangunan permanen Pasar Kota Wonogiri dapat direalisasikan. Ia mengusulkan agar pinggiran pasar dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pasar darurat. “Yang terpenting, para pedagang harus tetap bisa berjualan dan memutar roda ekonomi,” imbuhnya.

Ahmad Luthfi juga menyoroti bahwa kebakaran pasar bukan kali ini saja terjadi di Wonogiri. Tragedi serupa pernah menimpa Pasar Slogohimo. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan yang komprehensif.

“Saya sudah meminta Polda Jawa Tengah, melalui tim laboratorium forensik (labfor), untuk menyelidiki secara seksama penyebab kebakaran ini. Tujuannya adalah agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan,” ungkapnya.

Gubernur Luthfi menekankan bahwa pasar merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Kabupaten Wonogiri. Berulangnya kejadian kebakaran pasar, menurutnya, mengindikasikan adanya masalah dalam penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk pengelola pasar. Karena itu, sosialisasi mengenai pencegahan kebakaran perlu ditingkatkan.

“Kita juga harus mempercepat recovery pembangunan pasar. Saya sudah meminta Dinas Perdagangan untuk segera menyusun Detail Engineering Design (DED) dan site plan. Nantinya, kami akan mengawal proposal ini ke Kementerian Perdagangan agar menjadi prioritas,” janjinya.

Terkait Pasar Telogohimo yang juga sempat dilanda kebakaran, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pembangunan kembali pasar tersebut direncanakan pada tahun 2026.

Naning Amintasih, salah seorang pedagang yang menjadi korban kebakaran, mengungkapkan kesedihannya. Kios dan seluruh barang dagangannya yang berupa pakaian ludes dilalap api. “Saya sudah tidak punya apa-apa lagi. Bantuan apapun akan sangat berarti, yang penting saya bisa memulai usaha lagi,” lirihnya.

Senada dengan Naning, Siswanto, pedagang lainnya, berharap agar pembangunan pasar dapat segera direalisasikan. Ia tidak mengharapkan bantuan uang tunai, melainkan hanya ingin pasar segera dibangun kembali agar ia dan pedagang lainnya dapat kembali mencari nafkah.

Pilihan Editor: Paradoks Fiskal: Besar Anggaran, Minim Dampak

Tags:

Share:

Related Post