Menguat Akhir Pekan Ini, Simak Prediksi IHSG pada Senin (13/10/2025)

Admin

No comments

Sibisnis JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal positif dengan penguatan tipis 0,08% ke level 8.257,86 pada penutupan perdagangan Jumat (10/10/2025). Kabar baiknya, secara akumulatif, IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 1,72% sepanjang pekan ini. Momentum ini tentu menjadi angin segar bagi para investor.

Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa penguatan IHSG terjadi setelah sempat mengalami koreksi akibat aksi profit taking di akhir pekan. “Sektor transportasi menjadi bintang dengan kenaikan tertinggi, sementara sektor keuangan justru mengalami tekanan dan mencatatkan pelemahan terbesar,” ungkap Alrich kepada Kontan, Jumat (10/10/2025).

Secara rinci, indeks sektor transportasi melesat 3,04%, menjadi yang tertinggi di antara sektor lainnya. Sebaliknya, sektor keuangan harus rela menjadi yang paling terpuruk dengan penurunan sebesar 1,26%. Perbedaan kinerja sektoral ini menunjukkan adanya dinamika dan pergeseran fokus investasi di pasar modal.

Selain faktor teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan bahwa rilis data ekonomi seperti cadangan devisa Indonesia dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang cenderung melandai turut memengaruhi pergerakan IHSG.

Data cadangan devisa Indonesia pada September 2025 tercatat turun menjadi US$ 148,7 miliar, lebih rendah dibandingkan US$ 150,7 miliar pada Agustus 2025. Ini merupakan level terendah sejak Juli 2024, yang disebabkan oleh pembayaran utang valuta asing pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Sementara itu, IKK pada September 2025 berada di level 115, menurun dari bulan sebelumnya yang mencatatkan angka 117,2. Level ini menjadi yang terendah sejak Mei 2022, mengindikasikan adanya sedikit penurunan optimisme konsumen.

“Ada juga komentar dari The Fed yang tampaknya masih cenderung hawkish terhadap perkembangan ekonomi AS,” imbuh Herditya, menambahkan sentimen eksternal yang turut mewarnai pergerakan IHSG.

Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen tersebut, Herditya memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan penguatan terbatas pada pekan depan, dengan level support di 8.222 dan resistance di 8.272. Para pelaku pasar disarankan untuk tetap berhati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan investasi.

Dari sisi teknikal, Alrich menambahkan bahwa MACD membentuk histogram positif. Sementara itu, Stochastic RSI bergerak naik mendekati area overbought. Garis A/D juga mulai menunjukkan adanya akumulasi, dan IHSG berhasil bertahan di atas level 8.250.

Dengan demikian, Alrich memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan pada pekan depan, dengan level support di 8.200 dan resistance di 8.300 yang menjadi target. Namun, investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi dan volatilitas pasar.

Ke depan, investor akan mencermati sejumlah data penting. Dari dalam negeri, salah satunya adalah data foreign direct investment (FDI) kuartal III yang diperkirakan mengalami penurunan 6% secara tahunan (year on year/YoY) setelah pada kuartal II menurun 7% YoY.

Sementara itu, dari global, data ekonomi yang akan menjadi perhatian antara lain trade balance Tiongkok bulan September 2025, data inflasi Tiongkok September 2025, tingkat pengangguran di Inggris, dan ZEW Economic Sentiment dari Jerman. Dari AS, rilis data CPI dan PPI dijadwalkan masing-masing terbit pada 15 dan 16 Oktober 2025, yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi global dan arah kebijakan moneter.

Tags:

Share:

Related Post