Dolar AS Melemah: Safe Haven Tak Lagi Jadi Incaran?

Admin

No comments

JAKARTA, Sibisnis – Indeks Dolar (DXY) mengalami penurunan hingga menyentuh angka 98,6 pada hari Selasa (28/10), level terendah dalam sepekan terakhir. Sentimen positif terkait potensi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi pemicu utama, mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti Dolar AS. Kondisi ini terjadi menjelang pertemuan penting para pembuat kebijakan di Federal Reserve.

Harapan akan kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok semakin menguat. Kedua negara dilaporkan telah menyepakati kerangka kerja potensial yang rencananya akan ditandatangani oleh Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping pada minggu ini. Kesepakatan ini mencakup poin-poin penting seperti perjanjian terkait mineral tanah jarang, pembelian kedelai, dan masa depan aplikasi TikTok.

Selain isu perdagangan dengan Tiongkok, Presiden Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, pada hari yang sama. Agenda pertemuan tersebut meliputi pembahasan hubungan perdagangan antara AS dan Jepang, pengeluaran pertahanan, serta peluang investasi Jepang di Amerika Serikat.

Di sisi lain, pasar secara luas memprediksi bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu (29/10). Para pelaku pasar juga akan mencermati dengan seksama setiap petunjuk mengenai langkah kebijakan moneter selanjutnya, terutama kemungkinan pemangkasan suku bunga tambahan di bulan Desember.

Sementara itu, bank-bank sentral di Jepang dan Uni Eropa diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan mereka minggu ini. Kebijakan moneter yang cenderung akomodatif dari bank-bank sentral utama dunia ini turut memberikan sentimen terhadap pergerakan nilai tukar Dolar AS.

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.612 Per Dolar AS Hari Ini (28/10)

Tags:

Share:

Related Post