DGNS: Diagnos Lab Optimis Kinerja Naik di 2026? Ini Strateginya!

Admin

No comments

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) tengah menyiapkan strategi agresif demi mendongkrak kinerja keuangan. Langkah ini diambil menyusul perolehan laba bersih sebesar Rp 2,7 miliar pada kuartal III-2025, yang sebenarnya mengalami penurunan sekitar 4% secara tahunan (yoy).

Direktur Utama Diagnos, Fergus Richard, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan pemulihan profitabilitas di tahun 2026. Target ini akan dicapai melalui serangkaian langkah strategis, termasuk efisiensi biaya operasional, perluasan jaringan layanan yang menjangkau lebih banyak masyarakat, serta penguatan portofolio tes yang ditawarkan.

Lebih lanjut, Fergus menjelaskan bahwa beban operasional terbesar perusahaan saat ini masih berasal dari biaya reagen. Namun demikian, DGNS belum berencana untuk menaikkan harga layanan, karena masih terlindungi oleh skema harga khusus dari distributor.

“Kami belum melakukan penyesuaian harga, meskipun tekanan kurs cukup terasa pada biaya operasional. Untungnya, kami masih memiliki skema price protection dari distributor yang membantu menjaga stabilitas biaya,” ungkapnya dalam paparan publik, Rabu (26/11/2025).

PTPP Buka Suara Soal Penahanan Divisi EPC oleh KPK

Di tengah penurunan pendapatan yang tipis, Fergus mengungkapkan bahwa margin kotor perusahaan justru mengalami peningkatan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain konsolidasi pemeriksaan ke laboratorium pusat, penurunan harga beberapa bahan baku hingga 20%-30%, serta pengurangan penggunaan layanan rujukan eksternal.

Selain itu, DGNS juga mulai mengimplementasikan sejumlah layanan penunjang baru di klinik, seperti radiologi, yang sebelumnya harus dirujuk ke pihak ketiga. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Menjelang kuartal IV-2025, manajemen DGNS memproyeksikan kinerja yang lebih baik, seiring dengan tingginya permintaan untuk layanan corporate medical check-up (MCU). DGNS sendiri mengandalkan model smart medical check-up yang memanfaatkan algoritma analitik canggih untuk membaca data kesehatan pelanggan secara komprehensif.

“Antrean MCU korporasi sudah penuh hingga akhir tahun. Kami berharap kontribusi dari layanan ini dapat mendorong perbaikan kinerja di kuartal IV tahun ini,” imbuh Fergus.

Guna memperkuat ekspansi layanan, DGNS tengah menyusun ulang alokasi belanja modal (capex) untuk tahun 2026. Alokasi ini termasuk porsi sekitar Rp 12 miliar yang secara khusus dialokasikan untuk pelengkapan alat laboratorium berbasis functional medicine. Fergus menegaskan bahwa total capex tahun depan masih belum final, karena proses penyesuaian anggaran masih terus berjalan.

Pada tahun 2025, DGNS telah berhasil menambah empat jaringan laboratorium baru yang berlokasi di Padang, Pekanbaru, Depok, dan Nusa Penida. Ekspansi selanjutnya akan diarahkan ke kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Meskipun demikian, fokus utama di tahun 2026 adalah optimalisasi operasional lima klinik yang sudah beroperasi.

DGNS Chart by TradingView

Fergus menekankan bahwa fondasi ekspansi perusahaan akan tetap bertumpu pada model rujukan berjenjang serta kolaborasi B2B (Business-to-Business) dan B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer). Ia menambahkan bahwa layanan genomic dan molecular diagnostics masih menjadi area strategis bagi DGNS, meskipun persaingan dengan rumah sakit di sektor ini semakin ketat.

DGNS menawarkan pendekatan kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan bioinformatika dan analisis data, yang dinilai masih menjadi hambatan bagi banyak rumah sakit. Dengan demikian, DGNS berupaya untuk menjadi mitra strategis bagi para pelaku industri kesehatan.

“Kami percaya bahwa tahun 2026 akan menjadi fase percepatan transformasi bagi DGNS. Dengan optimalisasi klinik, efisiensi biaya, dan perluasan layanan berbasis produk unggulan, kami menargetkan kinerja yang lebih sehat dan berkelanjutan,” pungkas Fergus.

Tags:

Share:

Related Post