Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencapai target level 8.000 saat perayaan HUT RI ke-80. Proyeksi ini didasarkan pada sejumlah faktor pendorong yang diyakini akan memperkuat performa pasar modal.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengungkapkan harapan besar pada kinerja emiten-emiten di pasar modal Indonesia. Kinerja solid ini diharapkan menjadi katalis utama yang mendorong IHSG mencapai level tertingginya.
Momentum rilis laporan keuangan periode Semester I/2025 oleh emiten menjadi sorotan penting. “Kami berharap kondisi emiten kita juga bagus, ya. Jadi mudah-mudahan itu bisa nge-boost,” ujarnya, Jumat (1/8/2025), menandaskan optimisme terhadap dampak positif laporan keuangan terhadap pergerakan indeks.
Lebih lanjut, Irvan menyoroti kesepakatan penurunan tarif dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia, dari 32% menjadi 19%, sebagai sinyal positif yang signifikan. Kesepakatan ini diharapkan memberikan dorongan tambahan bagi IHSG untuk mencapai target 8.000 pada tahun ini. “Mudah-mudahan tidak ada perubahan soal kesepakatan tarif, ini juga bisa nge-boost indeks. Hari ini juga naik lumayan,” imbuhnya.
: Tarif Trump Mulai Berlaku, IHSG Dibuka Menghijau Didorong Saham BRPT, TPIA, BBRI
Selain sentimen eksternal, performa saham-saham sektor perbankan yang sebelumnya belum optimal turut menjadi perhatian. Potensi pertumbuhan sektor perbankan diharapkan dapat menggenjot laju IHSG sepanjang tahun 2025.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, telah menyampaikan target ambisius ini. Melihat tren positif IHSG yang telah mencapai kisaran 7.600, Iman Rachman meyakini bahwa pencapaian level 8.000 sangat mungkin terealisasi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.