Sibisnis JAKARTA. Akhir pekan ini, nilai tukar rupiah kembali tertekan di pasar spot. Data Bloomberg menunjukkan rupiah ditutup pada level Rp 16.513 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (1 Agustus 2025), melemah 0,35% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, rupiah tercatat melemah 1,17%, dan proyeksi menunjukkan tren pelemahan ini masih akan berlanjut pada pekan depan.
Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan rupiah selama sepekan terakhir dipicu oleh penguatan signifikan dolar AS. Penguatan ini didorong oleh serangkaian data ekonomi AS yang dirilis dan ternyata lebih kuat dari ekspektasi pasar. Selain itu, sikap hawkish atau pro suku bunga tinggi yang dipertahankan oleh bank sentral AS, The Fed, juga turut memperkuat posisi dolar.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, “Perkembangan terkait tarif dan tenggat waktu pengenaan tarif juga memberikan dukungan bagi dolar AS. Kesepakatan-kesepakatan yang ada dinilai lebih menguntungkan AS, meskipun pada akhirnya tarif tersebut juga membebani perekonomian AS.”
Sejumlah Sentimen Ini Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Selama Sepekan
Tidak hanya rupiah, mata uang regional lainnya juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada hari Jumat. Kekhawatiran seputar perkembangan tarif dagang menjadi faktor utama yang membebani mata uang Asia. Selain itu, data yang menunjukkan kontraksi pada aktivitas manufaktur di China turut memperburuk sentimen negatif terhadap mata uang di kawasan ini.
“Sementara itu, data perdagangan Indonesia yang menunjukkan surplus lebih besar, meskipun beragam, hanya memberikan sedikit dukungan bagi rupiah,” imbuh Lukman.
Dengan kondisi ini, Lukman memperkirakan rupiah masih akan berada di bawah tekanan pada Senin (4 Juli 2025) mendatang. Sentimen utama yang akan memengaruhi pergerakan rupiah masih berkisar pada isu tarif dagang, khususnya kesepakatan antara China dan AS.
Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,35% ke Rp 16.513 per Dolar AS pada Jumat (1 Agustus 2025)
Dari sisi domestik, pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data produk domestik bruto (PDB) Indonesia, angka cadangan devisa, dan data penjualan ritel.
Lukman memprediksi bahwa rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.450 hingga Rp 16.600 pada Senin (4 Juli 2025) pekan depan. Sementara untuk keseluruhan pekan, ia memperkirakan rupiah akan berfluktuasi di antara level Rp 16.350 hingga Rp 16.700 per dolar AS.