Ekspansi Emiten: Kas Internal Jadi Andalan? Analis Ungkap Strateginya!

Admin

No comments

Sibisnis JAKARTA. Sejumlah emiten berkapitalisasi besar, nama-nama yang menghuni indeks LQ45, tampaknya lebih percaya diri dengan kekuatan finansial internal. Mereka memilih mengandalkan dana internal untuk mendanai agenda ekspansi bisnis mereka di tahun 2025 ini. Sebuah sinyal positif bagi kesehatan keuangan perusahaan.

Sebagai gambaran, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart, telah membelanjakan sekitar Rp 2,6 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada semester I-2025. Angka ini merupakan bagian signifikan dari total alokasi capex yang disiapkan, yaitu sekitar Rp 4,5 triliun hingga Rp 5 triliun untuk keseluruhan tahun 2025.

Dana capex tersebut dialokasikan untuk menambah gerai baru. Lebih dari 500 gerai baru telah dibuka oleh AMRT pada semester pertama tahun ini. Manajemen AMRT menegaskan bahwa seluruh capex perusahaan pada tahun ini bersumber dari kas internal yang solid.

IHSG Turun 0,67%, Ada Net Buy Asing Rp 681 Miliar Hari Ini (21/8)

Langkah serupa juga diambil oleh emiten farmasi terkemuka, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Mereka telah menyerap capex senilai Rp 289 miliar pada semester I-2025. Hingga akhir tahun 2025, KLBF menargetkan realisasi capex sebesar Rp 1 triliun.

KLBF juga mantap mengandalkan dana internal perusahaan untuk menunjang ekspansi tahun ini. Salah satu realisasinya adalah peluncuran fasilitas produksi CT Scan. Selain itu, beberapa proyek lain masih dalam tahap pengembangan, termasuk pembangunan fasilitas radiofarmaka yang inovatif.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan tambang batu bara, telah merealisasikan belanja modal pada semester I-2025 sebesar Rp 1,7 triliun. Target capex PTBA pada tahun ini berada di level Rp 7,2 triliun. PTBA memilih kombinasi antara pinjaman bank dan kas internal perusahaan sebagai sumber capex tahun ini, menunjukkan strategi pendanaan yang fleksibel.

Salah satu agenda ekspansi penting yang tengah dilaksanakan PTBA pada tahun ini adalah pengoperasian PLTS Timah Industri berkapasitas 303,1 kWp di Kawasan Industri Cilegon yang telah rampung pada 17 Juni 2025. Investasi ini menegaskan komitmen PTBA terhadap energi bersih.

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis untuk Jumat (22/8)

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, berpendapat bahwa tren maraknya emiten yang mengandalkan kas internal untuk sumber pendanaan capex sebenarnya merupakan indikasi yang positif.

Menurut Wafi, penggunaan kas internal setidaknya tidak akan menambah beban keuangan atau liabilitas bagi emiten yang bersangkutan. Fenomena ini juga tidak serta merta mengindikasikan sikap emiten yang terlalu berhati-hati dalam melakukan ekspansi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Jika ekspansi dengan dana internal berhasil, maka ini berpotensi memberikan nilai tambah yang signifikan. Kalaupun ekspansi tersebut kurang berhasil, dampaknya tidak akan terlalu membebani neraca perusahaan,” ujarnya pada Kamis (21/8).

IHSG Melemah 0,67% ke 7.890 Kamis (21/8), Saham Big Banks Bergerak Bervariasi

Lebih lanjut, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) menjadi 5% membuka peluang bagi emiten untuk mengakses pendanaan eksternal, seperti pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang dengan bunga yang lebih rendah.

Namun, Wafi menambahkan, sah-sah saja apabila emiten tetap memilih mengandalkan kas internal untuk membiayai agenda ekspansinya, selama hal itu memungkinkan dan didasarkan pada pertimbangan atau kajian yang matang.

“Tujuannya adalah untuk menghindari tambahan beban keuangan di masa depan,” pungkasnya. Dengan demikian, strategi pendanaan yang cermat menjadi kunci keberhasilan ekspansi emiten di tengah dinamika pasar.

Tags:

Share:

Related Post