Diversifikasi Crypto: Lindungi Asetmu & Minimalkan Risiko!

Admin

No comments

Sibisnis Seperti yang kita ketahui, dunia kripto menawarkan dua metode trading utama: trading spot dan trading futures. Trading futures menjanjikan potensi keuntungan berlipat ganda, namun juga membawa risiko yang lebih tinggi dibandingkan trading spot.

Untuk sukses dalam trading futures, seorang trader harus memiliki kemampuan analisis aset kripto yang mumpuni dan memilih exchange futures crypto terbaik. Pemilihan platform yang tepat akan mempermudah proses trading secara keseluruhan.

Di Indonesia, sudah ada beberapa platform yang mendukung trading futures crypto, seperti Pintu Futures, yang menyediakan fitur leverage dan charting lengkap, ideal bagi trader profesional. Selain Pintu Futures, ada juga beberapa platform kripto lain yang menawarkan layanan serupa.

Bagi investor pemula, memilih aplikasi trading crypto terbaik bisa jadi membingungkan. Setiap platform tentu mengklaim sebagai yang terbaik. Namun, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan aplikasi trading crypto terbaik.

Faktor-faktor tersebut meliputi kelengkapan fitur, biaya trading yang kompetitif, kemudahan dan kecepatan konversi aset seperti XRP / IDR atau aset kripto lainnya, serta sistem keamanan berlapis yang memberikan kenyamanan dalam bertransaksi.

Cara Diversifikasi dalam Manajemen Risiko

Kini, semakin banyak individu dan institusi yang melirik cryptocurrency sebagai alternatif investasi dan trading. Namun, penting untuk diingat bahwa aset kripto memiliki risiko kehilangan nilai. Salah satu cara untuk mengelola risiko ini adalah dengan melakukan diversifikasi.

Ada pepatah investasi yang mengatakan, “Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.” Artinya, sebaiknya dana investasi tidak dialokasikan hanya pada satu aset saja. Lebih bijak jika dana tersebut dibagi ke dalam berbagai aset, sebuah strategi yang dikenal sebagai diversifikasi aset.

Lantas, bagaimana cara melakukan diversifikasi aset kripto untuk meminimalisir kerugian dan memiliki cadangan jika salah satu aset mengalami penurunan kinerja?

Apa yang Dimaksud dengan Diversifikasi Portofolio Crypto?

Diversifikasi portofolio crypto adalah strategi mengalokasikan dana ke berbagai proyek kripto yang berbeda dengan tujuan menekan risiko ketika satu atau beberapa proyek mengalami kegagalan.

Selain mengurangi risiko, implementasi strategi diversifikasi juga membantu investor meraih keuntungan maksimal, bahkan jika beberapa aset dalam portofolio menunjukkan kinerja kurang baik. Untuk investor dengan modal kecil, investasi pada dua atau tiga koin kripto mungkin sudah cukup.

Namun, untuk portofolio yang lebih besar, dua atau tiga koin saja mungkin tidak memadai. Sebelum menerapkan strategi diversifikasi, penting untuk memilih bursa terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Bursa yang dipilih akan memengaruhi pengalaman investasi secara keseluruhan dan berkontribusi pada keberhasilan investasi Anda.

Strategi Diversifikasi Aset Crypto

1. Jenis Cryptocurrency

Ini adalah strategi diversifikasi yang paling umum dan mendasar. Intinya adalah memilih berbagai jenis cryptocurrency yang menunjukkan kinerja baik dan mengalokasikan dana ke dalamnya.

Berbagai proyek kripto memiliki basis dukungan dan teknologi yang berbeda. Hal ini memungkinkan Anda memilih proyek yang paling sesuai dengan tujuan investasi Anda.

Beberapa pilihan yang tersedia mencakup koin privasi, altcoin, dan token. Saat menggunakan metode ini, penting untuk meneliti aspek-aspek seperti harga cryptocurrency, tren historis, dan potensi di masa depan.

2. Diversifikasi Sektor

Ide di balik diversifikasi sektor adalah memperluas portofolio ke sebanyak mungkin industri. Jika satu industri mengalami gangguan signifikan, aset di industri lain dapat menjadi cadangan, sehingga dana dalam portofolio tidak akan langsung hilang.

Sebagai contoh, Anda bisa berinvestasi dalam cryptocurrency di sektor medis, finansial, rantai pasokan, dan lain-lain.

Jenis Solusi

Selain sektor, Anda juga dapat mengalokasikan dana ke berbagai jenis solusi atau produk. Misalnya, membagi investasi antara platform blockchain baru yang sedang dikembangkan, protokol baru, serta alat atau layanan baru seperti dompet atau penyedia data.

Dengan berinvestasi di berbagai segmen pasar solusi blockchain, Anda dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Pastikan juga untuk membaca whitepaper proyek blockchain sebelum berinvestasi, memahami rencana jangka panjangnya, serta mengenal tim di balik proyek tersebut.

3. Diversifikasi Waktu

Meskipun terdengar baru, diversifikasi waktu sebenarnya sudah lama dikenal. Metode ini terbukti efektif jika diterapkan dengan tepat.

Dengan strategi ini, investor mengatur waktu pasar dan membeli aset kripto pada saat yang paling tepat. Alih-alih membeli aset kripto sekaligus, lebih baik membelinya secara bertahap dalam beberapa periode waktu.

Anda dapat memilih untuk menginvestasikan 10% dari dana yang dialokasikan untuk aset kripto setiap bulan. Dengan cara ini, Anda akan memerlukan sepuluh bulan untuk membangun portofolio kripto yang lengkap.

Diversifikasi waktu membantu Anda menghindari keputusan investasi yang kurang tepat. Namun, metode ini bisa melelahkan dan memerlukan kesabaran, terutama bagi pemula yang ingin segera mendapatkan keuntungan besar.

Selain itu, sulit untuk menentukan waktu terbaik untuk membeli kripto karena pergerakan harganya yang sangat fluktuatif. Agar strategi ini berhasil, Anda perlu mengatur notifikasi untuk memantau perubahan harga kripto yang Anda minati.

4. Diversifikasi Geografis (Regional)

Strategi lainnya adalah memilih untuk berinvestasi dalam proyek kripto yang berasal dari berbagai belahan dunia. Berdasarkan preferensi dan tingkat toleransi risiko, Anda dapat mencampurkan proyek blockchain dari Amerika, Eropa, atau bahkan Asia.

Banyak investor pemula yang melakukan kesalahan saat membandingkan koin kripto satu sama lain. Cara ini bukan hanya keliru, tetapi juga bisa menyesatkan. Koin kripto diciptakan untuk berbagai macam kegunaan. Contohnya, Bitcoin dirancang sebagai mata uang digital, sedangkan Ripple diciptakan untuk memfasilitasi transfer pembayaran di institusi keuangan seperti bank.

Sementara itu, Ethereum mendukung protokol DeFi dan memainkan peran penting dalam teknologi kontrak pintar. Berdasarkan hal ini, Anda bisa memutuskan untuk berinvestasi dalam proyek kripto yang memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-beda.

Portofolio yang seimbang harus mencakup berbagai kasus penggunaan, kecuali jika Anda memiliki alasan kuat untuk menaruh seluruh dana dalam satu pilihan.

Pentingnya Diversifikasi Aset Crypto

Karena pasar kripto masih tergolong baru dan belum stabil, melakukan diversifikasi akan membantu Anda meminimalkan risiko dari fluktuasi harga yang tidak terduga.

Membagi investasi ke dalam berbagai aset juga mempermudah Anda untuk mengenal berbagai jenis kripto yang ada di seluruh dunia. Diversifikasi adalah strategi mitigasi risiko yang umum digunakan oleh banyak investor, baik di pasar kripto maupun aset tradisional lainnya.

Itulah beberapa penjelasan terkait dengan diversifikasi aset kripto dalam manajemen risiko, sehingga Anda bisa mengantisipasi risiko dengan membagi investasi ke beberapa aset kripto yang memiliki potensi.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat kripto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Tags:

Share:

Related Post