Rupiah Terancam! Demo Lanjutan Bikin Rupiah Makin Loyo? Cek Prediksinya!

Admin

No comments

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya, terutama dipicu oleh sentimen negatif dari kondisi politik dalam negeri.

Sebagai informasi, kemarin, ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menuntut kenaikan upah minimum tahun 2026, penghapusan sistem outsourcing beserta regulasinya, hingga reformasi pajak. Gelombang demonstrasi ini menjadi sorotan tajam para pelaku pasar.

Sebelumnya, sehari sebelum aksi besar kemarin, massa juga sempat menggelar aksi unjuk rasa sebagai respons terhadap besaran tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh sejumlah anggotanya. Bahkan, tuntutan pembubaran DPR turut bergema, menambah tensi politik yang kian memanas.

Aksi unjuk rasa kemarin berlangsung hingga malam hari dan berujung bentrokan. Situasi semakin memburuk ketika tersiar kabar adanya korban jiwa, memicu kemarahan massa yang semakin meluas. Peristiwa ini menambah kekhawatiran investor terhadap stabilitas dalam negeri.

Rupiah Terus Melemah Hari Ini, Diprediksi Bisa Sentuh Level Rp 16.700 per Dolar AS

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai bahwa sentimen negatif ini akan menjadi preseden buruk bagi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. Kondisi politik yang bergejolak berpotensi menekan nilai tukar rupiah.

“Sentimen risk off yang sangat kuat tercermin dari sell off di pasar ekuitas dan rupiah,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (29/8/2025). Investor cenderung menghindari aset berisiko akibat ketidakpastian yang meningkat.

Melansir data Trading Economics, pada Jumat (29/8/2025) pukul 12.02 WIB, nilai rupiah spot berada di level Rp 16.445 per dolar AS, melemah 0,56% secara harian. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,27% ke level 7.771 pada perdagangan sesi I hari ini, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap situasi terkini.

Jika demonstrasi terus berlanjut, Lukman memperkirakan hal ini akan semakin menekan nilai tukar rupiah ke depannya. “Namun, Bank Indonesia diperkirakan besar kemungkinan akan melakukan intervensi untuk menstabilkan rupiah,” imbuhnya. Langkah intervensi BI akan menjadi kunci untuk meredam volatilitas rupiah.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Lukman memprediksi secara teknis rupiah berpotensi menembus level Rp 16.700 per dolar AS dalam beberapa waktu mendatang. Prospek pelemahan rupiah ini perlu diwaspadai oleh para pelaku ekonomi.

Tags:

Share:

Related Post