NEW YORK (Sibisnis) – Wall Street kembali mencatatkan reli yang mengesankan, dengan indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi. Optimisme pasar didorong oleh data pasar tenaga kerja yang tidak mengubah ekspektasi pelaku pasar terhadap potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Momentum ini terjadi sehari menjelang pertemuan kebijakan moneter penting di Amerika Serikat.
Pada perdagangan Kamis (4 September 2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 350,06 poin atau 0,77% ke level 45.621,29. Senada dengan itu, indeks S&P 500 melonjak 53,82 poin atau 0,83% hingga mencapai 6.502,08. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite juga mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 209,97 poin atau 0,98%, berakhir di posisi 21.707,69.
Beberapa saham teknologi raksasa seperti Broadcom, Amazon, dan Meta Platforms menjadi motor penggerak utama di balik penguatan bursa saham AS. Sentimen positif ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi, khususnya yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI).
Broadcom, perusahaan chip yang semakin dikenal sebagai pemain kunci dalam pengembangan AI, mencatatkan kenaikan saham sebesar 1,2% menjelang pengumuman laporan keuangan kuartalannya. Setelah jam perdagangan reguler berakhir, saham Broadcom kembali menunjukkan penguatan setelah perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal keempat yang melampaui ekspektasi analis Wall Street.
Saham Amazon Melesat, Sektor Konsumen Bergairah
Selain sektor teknologi, saham Amazon.com juga mencuri perhatian dengan lonjakan sebesar 4,3%. Kinerja impresif Amazon ini turut menyumbang sentimen positif bagi pasar secara keseluruhan.
Sektor barang konsumsi diskresioner juga tak kalah menarik, dengan mencatatkan penguatan signifikan sebesar 2,3%. Salah satu katalis positif datang dari JetBlue Airways, yang mengumumkan kemitraan strategis dengan Project Kuiper, anak perusahaan Amazon yang bergerak di bidang jaringan internet broadband satelit orbit rendah Bumi. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan Wi-Fi di dalam pesawat JetBlue.
Sementara itu, saham Meta Platforms juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,6%, menambah daftar saham teknologi yang memberikan kontribusi positif pada kinerja pasar.
Data Tenaga Kerja AS Picu Harapan Pemotongan Suku Bunga
Sebelumnya, data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan adanya peningkatan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran. Selain itu, data perekrutan oleh perusahaan swasta juga menunjukkan perlambatan pada bulan Agustus. Kedua indikator ini memberikan sinyal bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS sedang mengalami pelemahan.
Meskipun demikian, investor kini menantikan laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada hari Jumat (5 September 2025). Data ini akan menjadi acuan penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.
Mike Dickson, kepala riset dan strategi kuantitatif di Horizon Investments, berpendapat bahwa data pasar tenaga kerja, termasuk data penggajian, kemungkinan tidak akan mengubah ekspektasi pasar secara signifikan. Menurutnya, Ketua The Fed Jerome Powell telah memberikan sinyal bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan kecuali jika data ekonomi menunjukkan kondisi yang sangat berbeda dari perkiraan.
Saat ini, investor memperkirakan probabilitas sebesar 95% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut FedWatch Tool CME. Ekspektasi ini semakin menguat setelah rilis data penggajian yang kurang menggembirakan pada bulan Juli dan komentar dovish dari Powell.
Salesforce Terpeleset di Tengah Euforia Pasar
Di tengah tren positif yang melanda pasar, saham Salesforce justru mengalami penurunan tajam sebesar 4,9%. Penurunan ini dipicu oleh proyeksi pendapatan kuartal ketiga perusahaan yang berada di bawah estimasi Wall Street. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perlambatan monetisasi platform agen AI Salesforce.
Anomali September dan Prospek AI
Perlu dicatat bahwa bulan September secara historis dikenal sebagai bulan yang kurang baik bagi pasar saham. Data dari LSEG menunjukkan bahwa indeks S&P 500 rata-rata mengalami penurunan sebesar 1,5% sejak tahun 2000 pada bulan September.
Meskipun perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI telah menjadi pendorong utama kenaikan pasar dalam beberapa tahun terakhir, momentum mereka tampaknya mulai melambat pada bulan lalu. Pekan lalu, saham Nvidia, salah satu pemimpin di sektor AI, mengalami penurunan setelah ketidakpastian terkait perdagangan antara China dan AS memaksa perusahaan untuk mengecualikan potensi penjualan dari Chia dalam proyeksi kuartalannya.
American Eagle Outfitters Bersinar di Sektor Konsumen
Di antara saham-saham yang menguat di sektor konsumen, American Eagle Outfitters menjadi bintang dengan lonjakan sebesar 38%. Kenaikan ini didorong oleh proyeksi penjualan yang sebanding pada kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi analis pada hari Rabu.