Sibisnis, JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berupaya mendapatkan dukungan insentif dari pemerintah. Permintaan ini diajukan langsung kepada Menteri Keuangan, namun dengan syarat pembenahan internal yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh BEI.
Permintaan insentif ini menjadi salah satu topik utama dalam acara Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan yang berlangsung di Main Hall BEI pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam tanggapannya menyatakan kesediaannya untuk memberikan insentif. Namun, beliau menekankan pentingnya pembenahan perilaku di pasar modal oleh BEI.
“Artinya, praktik ‘goreng-menggoreng’ saham harus dikendalikan oleh BEI agar investor kecil terlindungi. Setelah itu, barulah saya akan mempertimbangkan insentif,” jelas Menteri Keuangan dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/10/2025).
Menkeu Purbaya mencontohkan keberhasilannya dalam menertibkan pegawai pajak. Ia meyakini bahwa BEI pun mampu melakukan hal serupa dalam waktu dekat.
“Jika BEI sudah berbenah, silakan menghadap saya lagi. Kita akan diskusikan insentif apa yang paling cocok untuk mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal Indonesia,” lanjutnya.
Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing Kemarin Saat IHSG Tergelincir, Rabu (8/10)
Sementara itu, di tengah perbincangan mengenai insentif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif. Pada perdagangan Kamis (9/10) pukul 10:12 WIB, IHSG berada di level 8.189,91, menguat 0,29%. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat mencapai Rp 15.444,62 triliun.
Asing Net Buy Jumbo Rp 2 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong di Awal Pekan
