Pendapatan investasi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), atau lebih dikenal dengan Tugu Insurance, diproyeksikan mengalami lonjakan signifikan. Prediksi ini didorong oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebanyak lima kali sepanjang tahun ini. Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, melihat era suku bunga rendah ini sebagai angin segar, menjadi katalis positif bagi pergerakan harga aset investasi berpendapatan tetap, terutama obligasi.
“Penurunan suku bunga acuan atau *rate cut* akan berdampak positif pada harga obligasi. Kenaikan harga obligasi ini tentu akan menguntungkan perusahaan asuransi yang memiliki portofolio obligasi yang besar,” jelas Sarkia seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/9).
Sebagai gambaran, Tugu Insurance mengelola investasi dengan nilai total mencapai Rp 11,4 triliun hingga Juni 2025. Dari total investasi tersebut, mayoritas, yakni sebesar 57,3 persen atau setara dengan Rp 6,5 triliun, dialokasikan pada instrumen pendapatan tetap. Dengan kondisi suku bunga yang terus menurun, prospek kinerja investasi TUGU semakin cerah, mengingat porsi obligasi yang dominan dalam portofolionya.
Laporan keuangan konsolidasian TUGU pada semester I tahun 2025 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Total hasil investasi tercatat sebesar Rp 316,7 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 22,9 persen secara *year-on-year* (yoy). Kontributor utama dari pendapatan investasi ini adalah pendapatan dari obligasi, yang mencapai Rp 219,4 miliar atau 69,3 persen dari total pendapatan investasi. Pos ini juga mencatatkan pertumbuhan yang impresif, yakni sebesar 41,3 persen yoy.
Sarkia menambahkan, era suku bunga rendah ini menjadi momentum penting bagi perusahaan asuransi untuk secara strategis meramu portofolio investasi mereka. Tujuannya, tentu saja, adalah untuk meningkatkan imbal hasil (yield) investasi. Menurut perhitungannya, peningkatan 1 persen pada yield investasi TUGU berpotensi menghasilkan tambahan pendapatan investasi sebesar Rp 114 miliar. Angka ini tentu akan berdampak signifikan dalam mendongkrak profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
“Kombinasi antara prinsip kehati-hatian dalam underwriting, optimalisasi portofolio investasi, serta efisiensi operasional akan semakin memperkokoh profitabilitas Tugu Insurance,” pungkas Sarkia, mengakhiri penjelasannya mengenai prospek cerah TUGU di tengah tren penurunan suku bunga.