JAKARTA, Sibisnis.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sinyal waspada kepada para investor dengan memasukkan empat saham ke dalam radar Unusual Market Activity (UMA) pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. Langkah ini diambil setelah BEI mengamati pergerakan harga yang tidak lazim pada saham-saham tersebut.
Keempat emiten yang dimaksud adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), dan PT SLJ Global Tbk (SULI). BEI menemukan adanya indikasi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan pada keempat saham tersebut, sehingga memicu status UMA.
Sebelumnya, BEI juga telah mengumumkan suspensi terhadap saham VKTR, ESTA, dan SOFA yang berlaku mulai Jumat, 3 Oktober.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa pengumuman UMA ini bukan berarti serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada Kamis (2/10).
Menyusul terjadinya UMA pada saham BRMS, ASLI, TFAS, dan SULI, BEI saat ini tengah melakukan pengamatan intensif terhadap perkembangan pola transaksi saham-saham tersebut. Tujuannya adalah untuk memahami lebih dalam dinamika yang terjadi dan memastikan tidak ada aktivitas yang merugikan investor.
Menanggapi situasi ini, BEI menghimbau para investor untuk selalu berhati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan investasi. Investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat, terutama jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Pertimbangkan dengan matang berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum membuat keputusan investasi. Dengan kehati-hatian dan analisis yang mendalam, investor dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan di pasar modal.





