Harga saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) tengah menjadi sorotan pelaku pasar. Dalam sepekan terakhir, saham berkode EMTK ini telah melesat 25,71% hingga menyentuh level Rp 1.540 per saham. Lonjakan signifikan ini memicu rasa ingin tahu, apa sebenarnya yang mendorong performa saham EMTK begitu perkasa?
Hendra Wardana, pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, berpendapat bahwa penguatan saham EMTK kuat dipengaruhi oleh rumor Initial Public Offering (IPO) Superbank. Meskipun Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membantah kabar tersebut, antusiasme investor terhadap prospek Superbank tetap tinggi.
“Investor melihat Superbank memiliki potensi besar di industri perbankan digital, apalagi dengan dukungan ekosistem dari Emtek Group, Grab, Singtel, KakaoBank, dan OVO,” ujar Hendra kepada Kontan, Kamis (2/10). Dukungan ekosistem yang solid ini menjadi daya tarik utama bagi para investor.
Selain sentimen IPO Superbank, aliran dana asing juga turut memperkuat tren positif saham EMTK. Pada perdagangan terakhir, tercatat net buy asing mencapai Rp 129 miliar, menjadikan EMTK sebagai salah satu saham yang paling diminati oleh investor global.
Hendra menjelaskan bahwa fundamental EMTK sebenarnya sudah lama menarik perhatian, jauh sebelum isu IPO Superbank mencuat. Perusahaan ini memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi, mencakup berbagai sektor seperti media (SCTV, Indosiar, Vidio), teknologi (DANA, Bukalapak), dan keuangan digital melalui Superbank. Diversifikasi ini memberikan ketahanan bagi EMTK dalam menghadapi dinamika pasar.
Ekosistem bisnis yang luas ini menjadi modal penting untuk menopang pertumbuhan jangka panjang EMTK. Superbank sendiri terus berupaya memperluas pangsa pasarnya dengan produk-produk inovatif seperti Pinjaman Atur Sendiri (PAS) dan kolaborasi dengan OVO melalui fitur OVO Nabung, yang menargetkan jutaan pengguna ritel.
Secara teknikal, Hendra melihat bahwa saham EMTK berpotensi menguji resistance di level Rp 1.705. Apabila level ini berhasil ditembus dengan volume perdagangan yang tinggi, tren bullish berpotensi berlanjut hingga mencapai Rp 1.850–Rp 1.900.
Namun, Hendra mengingatkan bahwa lonjakan harga yang cepat juga berpotensi memicu koreksi atau konsolidasi. Oleh karena itu, strategi investasi yang tepat perlu disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
“Bagi trader agresif atau risk taker, EMTK masih menarik untuk dibeli dengan strategi speculative buy di harga saat ini. Momentum kenaikan masih kuat, sentimen asing positif, dan rumor IPO tetap menjadi katalis yang dapat menjaga tren. Namun, penting untuk menerapkan stop loss di bawah Rp 1.450 untuk mengendalikan risiko jika tren berbalik,” jelasnya.
Sementara itu, bagi investor dengan profil risiko moderat atau konservatif, Hendra menyarankan untuk menunggu koreksi agar dapat masuk di harga yang lebih ideal. Secara keseluruhan, EMTK mendapatkan rekomendasi buy on weakness atau speculative buy dengan target jangka menengah Rp 1.850–Rp 1.900.
Senada dengan Hendra, Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, juga menilai bahwa kenaikan saham EMTK dipicu oleh sentimen aksi korporasi internal grup, termasuk konsolidasi dengan SCMA, serta spekulasi IPO Superbank.
“Rumor IPO memang menjadi katalis, tetapi faktor restrukturisasi bisnis media dan digital juga turut berperan,” tutur Azis kepada Kontan, Kamis (2/10). Restrukturisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan sinergi di dalam grup Emtek.
Azis menambahkan bahwa prospek jangka menengah hingga panjang EMTK cukup cerah berkat diversifikasi bisnis dan peluang monetisasi aset digital maupun perbankan. Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa lonjakan harga saat ini lebih banyak ditopang oleh sentimen sehingga risiko volatilitas tetap tinggi.
Ia merekomendasikan buy saham EMTK dengan target harga Rp 1.800 per saham.
Menanggapi rumor yang beredar, Corporate Communication Head Emtek, Beverly Gunawan, menyatakan:
“Kami tidak memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar yang belum terverifikasi,” jelas Beverly kepada Kontan, Kamis (2/10).
Ia menegaskan bahwa fokus perusahaan saat ini adalah mendukung Superbank dalam menjaga kinerja, mengembangkan solusi keuangan inovatif, dan memperluas basis nasabah untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan bisnis yang berkelanjutan, Emtek berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.