JAKARTA – Bisnis: Rebalancing terbaru Agustus 2025 pada FTSE Global Equity Index Series mencatat delapan emiten Indonesia yang berhasil masuk dalam kategori micro caps. Perubahan ini akan efektif berlaku mulai September 2025, menandai babak baru bagi perusahaan-perusahaan tersebut.
Dalam penyesuaian komposisi indeks ini, Sinar Mas melalui DSSA berhasil menembus papan utama, meskipun dengan catatan khusus. Detail mengenai bobot baru akan ditentukan pada tanggal 5 September mendatang. Di sisi lain, Bank Danamon (BDMN) harus rela dikeluarkan dari indeks acuan reksa dana global ini karena tidak memenuhi persyaratan kapitalisasi yang telah ditetapkan.
Sementara itu, di kelompok micro caps, sejumlah nama baru menghiasi daftar konstituen, antara lain PT MNC Capital Tbk. (BCAP), PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN), PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI), PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk. (ULTJ).
Kedelapan saham pendatang baru ini menggantikan posisi beberapa emiten yang harus terdepak dari indeks micro cap FTSE, yaitu PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST), PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE), PT IMC Pelita Logistik Tbk. (PSSI), PT Murni Sadar Tbk. (MTMH), PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI), PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR), dan PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID).
Pengumuman rebalancing FTSE Agustus 2025 ini mulai berlaku sejak 19 September dan efektif dalam perdagangan mulai 22 September 2025. Masuknya saham-saham ini ke dalam indeks FTSE memberikan sentimen positif di pasar modal.
Sebagai contoh, saham BCAP menunjukkan pergerakan yang signifikan. Pada sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (26/8/2025), harga saham BCAP melonjak 6,94% ke level Rp77 per lembar. Bahkan, pada hari sebelumnya, Senin (25/8/2025), saham BCAP telah menguat 12,5%. Secara keseluruhan, dalam sepekan terakhir, saham BCAP telah menanjak 22,22% dan menunjukkan performa yang solid dengan kenaikan 40% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Tidak hanya BCAP, harga saham emiten milik taipan Hermanto Tanoko, CLEO, juga mengalami peningkatan. Meskipun pada perdagangan hari ini harga saham CLEO stagnan di level Rp615 per lembar, namun pada perdagangan kemarin, saham CLEO telah menguat 5,13%.
Saham KEEN juga turut mencatatkan kenaikan sebesar 3,11% pada perdagangan kemarin. Sementara itu, ULTJ menguat 4,13% dan CNMA naik 0,72% pada hari yang sama.
Menanggapi masuknya BCAP ke dalam FTSE Global Equity Index kategori micro caps, Direktur Utama MNC Kapital, Yudi Hamka, menyatakan bahwa hal ini semakin memperkuat validitas fundamental perusahaan dan meningkatkan eksposur di mata investor global.
“Kami secara konsisten memperkuat posisi di industri keuangan digital nasional, termasuk melalui pengembangan solusi yang relevan dan berdaya saing seperti Flash,” ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Senin (25/8/2025).
Senada dengan itu, Presiden Direktur CLEO, Melisa Patricia, menilai bahwa masuknya CLEO ke dalam indeks seperti FTSE Global Equity Series dan MSCI akan menempatkan CLEO dalam radar investor institusi global, sekaligus memperkuat posisi perseroan.
“Kami menyambut baik masuknya CLEO ke dalam indeks FTSE Global Equity Index Series. Pencapaian ini bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga cerminan dari konsistensi kinerja dan kepercayaan pasar terhadap strategi jangka panjang perseroan,” ujar Melisa dalam keterangan tertulis pada Senin (25/8/2025).