Goreng Saham Marak, Menkeu Turun Tangan, BEI Bereaksi!

Admin

No comments

JAKARTA, Sibisnis – Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya menertibkan praktik goreng saham, sebuah langkah yang direspons positif oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai syarat untuk mendapatkan insentif. Permintaan ini menjadi perhatian utama BEI dalam meningkatkan integritas pasar modal.

Menanggapi tantangan tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menegaskan komitmen BEI untuk memperkuat pengawasan pasar modal melalui implementasi peraturan yang ada. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir praktik manipulasi harga saham yang merugikan investor.

Selain memperketat pengawasan, BEI juga berfokus pada peningkatan kualitas perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO). Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya perusahaan yang solid dan transparan yang dapat masuk ke bursa saham. “BEI akan memperkuat pengawasan dengan aturan yang ada dan meningkatkan kualitas perusahaan yang akan IPO,” ujar Iman kepada KONTAN, Kamis (9/10/2025).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengadakan dialog dengan para pelaku pasar modal di Main Hall BEI pada Kamis (9/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, direktur BEI mengajukan sejumlah permintaan insentif. Namun, Purbaya dengan tegas menyatakan bahwa insentif tersebut tidak akan diberikan selama praktik goreng-menggoreng saham masih marak di pasar modal, karena dianggap sangat merugikan investor ritel.

“Artinya, praktik goreng saham harus dikendalikan oleh BEI agar investor kecil terlindungi. Setelah itu, barulah saya akan mempertimbangkan pemberian insentif,” jelasnya dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/10/2025).

Menkeu Purbaya mencontohkan keberhasilannya dalam menertibkan pegawai pajak, sehingga ia meyakini BEI juga mampu melakukan hal serupa. Ia optimis BEI dapat segera menertibkan praktik-praktik yang merugikan di pasar modal.

“Jika BEI berhasil, mereka bisa menghadap saya lagi. Saya akan melihat insentif apa yang paling cocok untuk mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal Indonesia,” pungkasnya.

Tags:

Share:

Related Post