JAKARTA. Kabar gembira datang dari anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), pengelola Proyek Emas Pani di Gorontalo. Perusahaan tambang ini dikabarkan sedang mempersiapkan langkah besar untuk melantai di bursa saham melalui penawaran umum perdana (IPO). IPO Proyek Emas Pani ini berpotensi menjadi salah satu yang terbesar di tahun 2025.
Menurut informasi yang beredar, perusahaan pengelola emas di Gorontalo ini telah mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan saat ini memasuki tahap registrasi kedua. Jika semua berjalan sesuai rencana, IPO ini diperkirakan akan berlangsung pada September 2025.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, sejumlah sumber menyebutkan bahwa PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT Indo Premier Sekuritas telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Sayangnya, saat dikonfirmasi, kedua perusahaan sekuritas tersebut enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Manajemen MDKA juga masih belum memberikan keterangan resmi mengenai aksi korporasi ini. Tom Malik, General Manager Communications Merdeka Copper Gold, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih detail terkait IPO ini. “Maaf, saya belum ada informasi mengenai hal ini,” ujarnya kepada KONTAN pada Rabu (27/8/2025).
Proyek Emas Pani sendiri dikelola oleh PT Merdeka Gold Resources dan anak perusahaannya, di mana MDKA menjadi pemegang saham mayoritas. Lokasinya berada di Gunung Pani, Gorontalo, Sulawesi, dan diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik. Potensi cadangan emas yang terkandung di dalamnya diperkirakan mencapai lebih dari 7 juta ounces.
Hingga akhir kuartal II-2025, pengembangan Proyek Pani telah mencapai 67%. Pada fase awal, proyek ini akan menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun. Target produksinya sendiri diperkirakan mencapai sekitar 140.000 ounces emas per tahun.
Selanjutnya, perusahaan berencana membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun yang akan ditingkatkan hingga 12 juta ton pada tahun 2030. Dengan demikian, total kapasitas gabungan dari metode heap leach dan CIL dapat mencapai 19 juta ton per tahun, menjadikan Proyek Emas Pani sebagai pemain kunci dalam industri pertambangan emas di Indonesia.