IPO Lesu, Bisnis Penjaminan Emisi Sekuritas Terancam?

Admin

No comments

Sibisnis JAKARTA. Gelombang perusahaan yang ingin melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO) masih terbilang tenang sepanjang tahun ini.

Hingga awal September, baru 22 emiten yang resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah ini masih jauh dari target ambisius BEI, yaitu 66 emiten baru pada tahun 2024. Realisasi IPO yang minim ini tentu menimbulkan pertanyaan: mengapa minat perusahaan untuk go public masih lesu?

Reza Priyambada, Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), berpendapat bahwa situasi ini berdampak langsung pada bisnis penjaminan emisi sekuritas. Menurutnya, keputusan perusahaan untuk IPO bukanlah semata-mata tentang memenuhi target yang ditetapkan BEI.

“Perusahaan tidak bisa sembarangan memutuskan IPO. Mereka harus benar-benar mempertimbangkan momentum yang tepat. Bukan sekadar karena butuh dana hari ini, lalu langsung IPO dan berharap dana instan,” jelas Reza kepada Kontan, Senin (8/9/2024).

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset

Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa perusahaan akan melakukan kalkulasi matang terhadap kebutuhan operasional. Pertimbangan utama meliputi apakah ekspansi membutuhkan tambahan modal atau dapat didukung oleh dana internal atau fasilitas pinjaman. Kebutuhan pendanaan ini menjadi salah satu faktor penentu keputusan IPO.

“Selain itu, perusahaan yang ingin IPO juga harus mencermati momentum pasar. Jangan sampai IPO dilakukan saat market sedang *bearish* atau sentimennya negatif, karena saham tidak akan terjual secara optimal,” imbuhnya. Dengan kata lain, kondisi pasar modal yang kondusif menjadi kunci keberhasilan IPO.

Akibatnya, permintaan terhadap jasa penjaminan emisi juga ikut tertekan. Reza mengungkapkan bahwa fasilitas jasa IPO yang disediakan oleh perusahaan sekuritas pun terkena imbasnya, yang berujung pada penurunan kinerja.

“Bayangkan saja, ada sekitar 90 perusahaan sekuritas yang berlomba-lomba menawarkan jasa penjaminan emisi, sementara *demand*-nya justru menurun karena kondisi makroekonomi yang kurang mendukung. Tentu saja, tidak semua perusahaan sekuritas bisa menikmati manisnya bisnis IPO dalam situasi seperti ini,” tutupnya. Kondisi pasar modal yang kurang kondusif menjadi tantangan utama bagi perusahaan yang ingin IPO saat ini.

Minat IPO Sepi Disebabkan Kondisi Pasar Modal yang Tak Kondusif

Tags:

Share:

Related Post