Jenazah Ayu Resmiyati, istri dari mendiang Menteri Keuangan periode 1993-1998, Mar’ie Muhammad, akan dimakamkan pada hari Minggu, 24 Agustus 2025. Kabar duka ini menyelimuti keluarga dan kerabat setelah Ayu Resmiyati, yang akrab disapa Etty, menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu sore, 23 Agustus 2025.
“Akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir,” ungkap Refina Muhammad, putri kedua Etty, saat dihubungi oleh Tempo pada Sabtu malam, memberikan informasi mengenai lokasi peristirahatan terakhir ibundanya.
Mar’ie Muhammad, sosok yang dikenal dengan julukan “Mr. Clean” atas integritasnya, memimpin Kementerian Keuangan di era pemerintahan Soeharto. Etty Mar’ie Muhammad wafat di Rumah Sakit Medistra Jakarta pada pukul 18.03 WIB, di usia 81 tahun.
“Telah wafat pada pukul 18.03 di Jakarta, Ibu, Nini, Kakak, dan Adik kami tersayang, Ayu Resmiyati (Etty) Mar’ie Muhammad binti Ahmad Suhada,” Refina menyampaikan kabar duka tersebut dengan penuh kesedihan.
Refina juga menyampaikan permohonan tulus dari keluarga. “Mohon pula dipanjatkan doa agar amal ibadah almarhumah diterima, diampuni dosa-dosanya, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Aamiin allahumma aamiin,” tulisnya, mengharapkan doa dan ampunan bagi almarhumah.
Jejak kedermawanan Etty semasa hidup terukir dalam kegiatan sosial yang dilakukannya. Berdasarkan laporan Tempo yang diterbitkan pada 9 November 1998, Etty pernah aktif berjualan nasi bungkus. Setiap hari Jumat, Yayasan Permata Sari, yang saat itu diketuainya, membuka warung nasi bungkus di lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok, dan Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan Jakarta.
Inisiatif mulia ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang tengah mengalami kesulitan ekonomi. Sebungkus nasi dengan lauk ayam goreng, sayur, dan air mineral dijual dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp 1.000. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan warung-warung lain yang umumnya menjual dengan harga Rp 5.000.
Setiap harinya, sekitar 150 bungkus nasi dijual untuk meringankan beban para mahasiswa. Etty sendiri tidak banyak berkomentar mengenai usaha sosialnya ini. “Kan cuma sedikit,” ujarnya dengan rendah hati, mencerminkan kesederhanaan dan ketulusannya dalam membantu sesama.
Pilihan Editor: Di Balik Penulisan Buku Biografi Mar’ie Muhammad