JK Warning: Demo Rusuh Hentikan Ekonomi, Dampaknya Panjang!

Admin

No comments

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut bersuara terkait gelombang demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan berbagai kota lainnya. JK menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri demi menjaga keamanan dan ketertiban.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersikap bijak dalam menghadapi situasi yang tengah berkembang. Ia mengingatkan bahwa eskalasi kerusuhan dapat berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.

“Jika situasi kota tidak kondusif seperti ini, aktivitas ekonomi akan terhenti. Dampaknya bisa berkepanjangan,” ujar JK dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Jumat, 29 Agustus 2025, seperti dikutip dari Antara. Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatiran akan stabilitas negara.

Pernyataan JK ini juga disertai ungkapan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam aksi unjuk rasa di Jakarta pada Kamis malam. Ia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas oknum yang terlibat, serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kematian Affan Kurniawan. Keadilan, menurut JK, adalah kunci meredam kemarahan.

Tak hanya itu, JK juga memberikan pesan khusus kepada para pejabat publik dan wakil rakyat. Ia menekankan pentingnya menjaga ucapan dan tindakan agar tidak memperkeruh suasana.

“Ini adalah pelajaran berharga. Para pejabat, anggota DPR, hendaknya menahan diri. Jangan sampai mengeluarkan pernyataan yang menyinggung dan menyakiti perasaan masyarakat,” tegas JK, menyoroti pentingnya kepekaan dan tanggung jawab para pemimpin.

Jusuf Kalla juga mengingatkan pemerintah untuk bersama-sama menjaga kondisi agar tetap kondusif. Ia khawatir, jika situasi tidak stabil terus berlanjut, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Stabilitas, menurutnya, adalah tanggung jawab bersama.

Ia berharap pemerintah dapat mengambil kebijakan yang pro-rakyat. “Pemerintah harus mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat, serta senantiasa melindungi masyarakat,” imbaunya, menekankan pentingnya dialog dan respons yang tepat.

Sebagai informasi tambahan, kemarin dilaporkan adanya aksi massa yang menyasar kediaman sejumlah anggota DPR. Tindakan anarkis berupa perusakan dan penjarahan terjadi di rumah mewah milik tiga anggota legislatif, yaitu Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya.

Ahmad Sahroni sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III sebelum dipindahkan menjadi anggota Komisi I. Eko Patrio adalah anggota Komisi IV yang membidangi perdagangan dan usaha negara, sementara Uya Kuya berada di Komisi XI yang mengurusi masalah keuangan.

Ketiga anggota DPR tersebut menjadi target amukan massa di tengah memanasnya situasi pasca-demonstrasi yang berlangsung beberapa hari sejak 28 hingga 30 Agustus 2025. Mereka dinilai telah mengeluarkan pernyataan yang tidak simpatik terhadap berbagai persoalan yang dikeluhkan masyarakat. Kemarahan publik, tampaknya, mencapai puncaknya.

Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Setelah Celios Menggugat Data Pertumbuhan Ekonomi ke PBB

Tags:

Share:

Related Post