JSMR Terkoreksi: Peluang Beli Saham Jasa Marga? Analisis & Rekomendasi

Admin

No comments

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada semester I-2025. Terungkap bahwa pendapatan dan laba bersih perusahaan mengalami koreksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan Jasa Marga tercatat turun tipis sebesar 1%, menjadi Rp 12,9 triliun dari sebelumnya Rp 13,1 triliun pada semester pertama 2024. Penurunan yang lebih signifikan terjadi pada laba bersih, yang merosot 20,3% secara tahunan (year-on-year), menjadi Rp 1,87 triliun di semester I-2025.

Menanggapi hal ini, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menjelaskan bahwa tekanan terhadap kinerja Jasa Marga disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penurunan aktivitas konstruksi yang bersifat sementara, serta normalisasi *backlog* proyek dari tahun-tahun sebelumnya.

“Beban bunga dan depresiasi dari proyek-proyek jalan tol baru yang mulai beroperasi juga turut membebani profitabilitas JSMR,” ungkapnya kepada Kontan pada hari Rabu, 6 Agustus 2025. Dengan kata lain, investasi di jalan tol baru memang memengaruhi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek.

Namun, Ekky Topan melihat adanya langkah positif dari perseroan untuk mendongkrak kembali kinerja pada semester II-2025. Penyesuaian tarif di sejumlah ruas tol menjadi salah satu strategi yang dinilai tepat.

Kebijakan penyesuaian tarif ini diharapkan menjadi katalis penting dalam menjaga kinerja JSMR sepanjang tahun 2025. “Meskipun, efek penyesuaian tarif ini tidak akan langsung terasa,” imbuhnya. Perlu waktu untuk melihat dampak penuh dari kebijakan ini.

Jasa Marga sendiri menargetkan pertumbuhan pendapatan tol sebesar 4%–6% di tahun 2025, serta margin EBITDA di kisaran 65–67%. Target yang cukup ambisius, namun bukan tidak mungkin untuk dicapai.

Ekky Topan menilai target tersebut masih cukup realistis, asalkan volume lalu lintas terus tumbuh dan penyesuaian tarif berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Kenaikan volume kendaraan yang melewati jalan tol akan menjadi kunci utama.

Selain itu, strategi efisiensi operasional dan peningkatan kontribusi dari ruas-ruas tol yang sudah mapan (mature) juga akan sangat membantu dalam menopang margin keuntungan perusahaan. Optimalisasi pengelolaan jalan tol yang sudah beroperasi akan memberikan dampak positif.

Lebih lanjut, Ekky Topan memandang bahwa upaya diversifikasi pendapatan dari bisnis *rest area* dan layanan pendukung jalan tol juga dapat mendongkrak kinerja keuangan perseroan. “Upaya ini menjadi faktor penting khususnya untuk mempertahankan performa EBITDA,” jelasnya. Pengembangan bisnis di luar operasional jalan tol dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Ekky Topan merekomendasikan speculative buy saham JSMR dengan target harga Rp 4.800 – Rp 5.000 per saham. Rekomendasi ini menunjukkan adanya potensi keuntungan, meskipun perlu diingat bahwa investasi saham selalu mengandung risiko.

Tags:

Share:

Related Post