Ledakan Turis Asing! Negara Mana Sumber Wisatawan Terbanyak?

Admin

No comments

BADAN Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kabar baik bagi industri pariwisata Indonesia. Pada Agustus 2025, tercatat 1,51 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang membanjiri berbagai destinasi di tanah air. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sebuah sinyal positif pemulihan sektor pariwisata.

M. Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring dan luring pada Rabu, 1 Oktober 2025, mengungkapkan bahwa lonjakan kunjungan wisman ini mencapai 12,33 persen dibandingkan Agustus 2024. “Kunjungan paling banyak dilakukan oleh wisman berkebangsaan Malaysia,” jelasnya.

Negeri Jiran memang menjadi penyumbang turis asing terbesar bagi Indonesia. Pada Agustus 2025, tercatat 229,73 ribu wisatawan Malaysia yang melancong di Indonesia, atau setara dengan 15,26 persen dari total kunjungan wisman. Australia menyusul di posisi kedua dengan 155,73 ribu kunjungan, diikuti oleh wisatawan dari Cina (140,67 ribu) dan Singapura (129,86 ribu).

Lantas, berapa lama para turis asing ini menikmati keindahan Indonesia? Berdasarkan data BPS, rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia adalah 11,02 malam. Menariknya, terdapat perbedaan signifikan berdasarkan kelompok kebangsaan. Wisatawan dari negara-negara ASEAN cenderung menghabiskan waktu lebih singkat, dengan rata-rata 4,8 malam. Sebaliknya, pelancong asal Eropa betah berlama-lama, menikmati liburan dengan rata-rata 16,29 malam.

Lebih detail lagi, wisatawan asal Rusia tercatat sebagai yang paling lama tinggal di Indonesia, yaitu 22,7 malam. Sementara itu, wisatawan Singapura menjadi yang paling singkat masa tinggalnya, hanya 3,09 malam. Perbedaan ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jarak tempuh, biaya perjalanan, dan preferensi aktivitas wisata.

Secara kumulatif, dari Januari hingga Agustus 2025, Indonesia telah menerima 10,04 juta kunjungan wisman. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 10,38 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, menandakan tren positif dalam pemulihan pariwisata Indonesia pasca pandemi.

Meskipun sempat mengalami penurunan dari Januari hingga Maret 2025 (dari 1,16 juta kunjungan di Januari menjadi 984,77 ribu kunjungan di Maret), sektor pariwisata menunjukkan resiliensinya. Mulai April 2025, kunjungan wisman terus meningkat hingga mencapai puncaknya di Agustus 2025 dengan 1,51 juta kunjungan. Pertumbuhan ini memberikan harapan baru bagi para pelaku industri pariwisata dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Pilihan Editor: Tak Ada Lagi Turis di Jalan Jaksa. Mengapa?

Tags:

Share:

Related Post