LMKN: Era Baru Royalti Musik Transparan, Musisi Lebih Untung?

Admin

No comments

LEMBAGA Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) mengambil alih penuh peran Wahana Musik Indonesia (WAMI) dalam pengelolaan royalti musik digital. Langkah ini diumumkan oleh Ketua LMKN Pencipta, Andi Mulhanan Tombolotutu, pada Jumat, 19 September 2025. “Seluruh penghimpunan royalti dari platform digital kini akan dilakukan untuk dan atas nama LMKN,” tegas Andi dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, LMKN tengah menjalankan proses migrasi data dan keuangan secara seksama. Tujuannya adalah memastikan transisi berjalan lancar, tertib, dan yang terpenting, akuntabel. Proses ini krusial untuk menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan industri musik.

Kebijakan utama yang diterapkan LMKN adalah sistem satu pintu (one gate policy). Andi menjelaskan bahwa kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengumpulan royalti, baik dari penggunaan musik secara analog maupun digital.

Dengan sistem terpusat ini, pengguna komersial hanya perlu mengurus izin penggunaan lagu dan musik melalui LMKN. “Sistem satu pintu ini akan sangat memudahkan para pengguna, sekaligus memberikan jaminan perlindungan hak ekonomi bagi para pencipta lagu dan pemegang hak terkait,” imbuh Andi.

Senada dengan hal tersebut, Ketua LMKN Hak Terkait, Marcell Kirana H. Siahaan, menyatakan bahwa LMKN bersama seluruh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) telah sepakat untuk melakukan serangkaian perbaikan fundamental.

Salah satu poin penting adalah LMK akan menyerahkan data anggota dan karya cipta kepada LMKN untuk membentuk database yang terintegrasi. Marcell juga menekankan pentingnya penyampaian proposal distribusi royalti berdasarkan data yang valid. “Ini krusial untuk menjamin distribusi royalti yang adil dan tepat sasaran kepada pihak yang berhak,” kata Marcell.

Lebih lanjut, LMKN mengingatkan bahwa keterlambatan LMK dalam menyerahkan data berpotensi menghambat proses distribusi royalti kepada para anggotanya. Ketepatan waktu dalam penyampaian data menjadi kunci kelancaran sistem royalti yang adil dan transparan.

Pilihan Editor: JICA: Proyek Infrastruktur Tetap Signifikan bagi Indonesia

Tags:

Share:

Related Post