Sibisnis – JAKARTA — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi fokus utama dalam APBN 2026, dengan alokasi anggaran mencapai Rp335 triliun. Dana sebesar ini bersumber dari berbagai pos strategis, mulai dari pendidikan hingga kesehatan, menandakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat secara komprehensif.
Dalam acara Media Gathering APBN 2026 yang digelar pada Jumat, 10 Oktober 2025, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan lonjakan signifikan anggaran MBG. Jika pada APBN 2025 anggaran yang dialokasikan sebesar Rp71 triliun, maka tahun depan angka ini melonjak hampir lima kali lipat, menjadi Rp335 triliun.
Anggaran jumbo ini akan menyasar 82,9 juta penerima manfaat, sebuah angka yang menunjukkan ambisi besar program MBG. Pendanaannya sendiri berasal dari perpaduan lintas pos anggaran, memastikan cakupan yang luas dan terintegrasi.
Baca Juga: Kenaikan Harga Pakan Berisiko Ancam Program MBG, Ini Alasannya
Menurut Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kemenkeu, Tri Budhianto, porsi terbesar anggaran MBG, yaitu Rp223,6 triliun, berasal dari anggaran pendidikan. Selain itu, Rp24,7 triliun diambil dari anggaran kesehatan, dan Rp19,7 triliun dari fungsi ekonomi. Penjelasan ini disampaikan Tri Budhianto di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Tri Budhianto menjelaskan bahwa dominasi anggaran pendidikan dalam program MBG disebabkan oleh fakta bahwa mayoritas target penerima manfaat adalah peserta didik. Hal ini menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan makanan, tetapi juga untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia.
Baca Juga: Geger Laporan Fiktif, Celios Desak Moratorium Program MBG
Lebih lanjut, alokasi anggaran MBG untuk ibu hamil dan balita ditujukan untuk meningkatkan kesehatan mereka, sehingga masuk dalam fungsi kesehatan. Namun, Tri Budhianto menegaskan bahwa alokasi Rp223,6 triliun dari fungsi pendidikan tidak akan mengurangi anggaran pendidikan yang sudah ada. Dana ini merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Baca Juga: Guru Besar IPB Buka-bukaan soal Kandungan Susu Segar MBG Cuma 30%
Pada APBN 2026, Badan Gizi Nasional (BGN) diperkirakan akan menyerap anggaran Rp1,2 triliun setiap harinya untuk program MBG. Agar target ini tercapai, Dadan Hindayana, Kepala BGN, menekankan pentingnya kesiapan target penerima manfaat, fasilitas, dan infrastruktur pendukung pada tahun ini.
Dadan Hindayana merinci bahwa target tersebut mencakup 82,9 juta penerima manfaat MBG, pemenuhan 25.400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di wilayah aglomerasi, serta 6.000 SPPG di daerah terpencil. Persiapan matang adalah kunci untuk memastikan program ini berjalan efektif dan efisien.
“Tahun depan, mulai hari pertama, kita akan serap Rp1,2 triliun per hari. Jadi penyerapannya tahun depan sudah tidak lagi masalah. Bahkan mungkin penyerapannya pasti sekali, Rp1,2 triliun per hari tahun depan,” tegas Dadan Hindayana kepada wartawan di kantor BGN, Senin, 29 September 2025. Pernyataan ini menunjukkan optimisme BGN dalam menjalankan program MBG secara maksimal.





