Mengerikan! Halte TransJakarta Polda Metro & Senen Dibakar Massa

Admin

No comments

Halte TransJakarta Polda Metro Jaya dan Senen menjadi sasaran amukan massa dalam unjuk rasa yang berlangsung di depan Jalan Sudirman dan Mako Brimob Kwitang pada Jumat (29/8). Hingga pukul 22.00 WIB, situasi di kedua lokasi tersebut dilaporkan masih belum kondusif.

Kobaran api melalap Halte Transjakarta Polda Metro Jaya sekitar pukul 21.00 WIB. Pantauan di lokasi menunjukkan kobaran api yang besar menerangi area Polda Metro Jaya yang sebelumnya gelap. Asap hitam tebal membubung ke angkasa, menambah dramatis suasana malam itu.

Massa demonstran terus berupaya menerobos masuk ke area Polda Metro Jaya, menghadapi barikade aparat kepolisian. Sementara itu, petugas kepolisian berupaya memukul mundur massa dengan menggunakan water cannon dan gas air mata. Aksi saling dorong dan lempar pun tak terhindarkan.

Pada pukul 21.45 WIB, semangat demonstran tak kunjung padam. Mereka bahkan melemparkan petasan ke arah Polda Metro Jaya, membuat sebagian massa yang berada di dalam area tersebut mencari perlindungan.

Baca juga:

* Bangunan Milik MPR di Bandung Dibakar Massa saat Aksi Unjuk Rasa
* Suasana Demo di Kwitang Makin Mencekam: Bentrok Massa dan Aparat, Gedung Dibakar

Sejumlah kelompok mahasiswa, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI), sebelumnya telah mengumumkan rencana aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada hari Jumat.

Di lokasi lain, massa yang berunjuk rasa di depan Mako Brimob juga melakukan pembakaran terhadap Halte TransJakarta Senen Toyota Rangga pada waktu yang hampir bersamaan.

“Betul, sebagian sisi Halte Senen Toyota Rangga dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ujar Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Ayu Wardhani.

Ayu menambahkan bahwa aksi vandalisme dan perusakan fasilitas juga terjadi di beberapa halte Transjakarta lainnya. Pihaknya sangat menyesalkan tindakan perusakan fasilitas publik tersebut.

Ia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh banyak orang.

Saat ditanya mengenai jumlah halte Transjakarta yang menjadi korban pembakaran, Ayu menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan. “Karena CCTV sudah mati. Tim kami di lapangan tertahan saat akan mendekat ke lokasi,” jelasnya.

Aksi demonstrasi ini dipicu oleh jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI sehari sebelumnya. Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat terjadi kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8).

Kericuhan di Pejompongan bermula setelah aparat kepolisian memukul mundur berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa tujuh aparat Brimob diduga terlibat dan berada di dalam rantis yang menewaskan Affan. Ketujuh personel tersebut saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan.

Insiden tragis yang menimpa Affan memicu gelombang unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sesama pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

Tags:

Share:

Related Post