Kunjungan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Australia di tengah gelombang demonstrasi di berbagai daerah menuai kritik pedas. Kontroversi semakin memanas setelah beredar unggahan di media sosial yang mengklaim Ketua Komisi XI, Mukhamad Misbakhun, turut serta dalam TCS Sydney Marathon 2025.
Menanggapi isu yang beredar, Misbakhun dengan cepat membantah keterlibatannya dalam ajang lari tersebut. “Saya tidak ikut Sydney Marathon,” tegasnya saat dikonfirmasi oleh Tempo pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Ia menjelaskan bahwa kunjungannya ke Australia adalah bagian dari kunjungan kerja resmi Komisi XI DPR.
Tujuan utama kunjungan kerja ini, menurut Misbakhun, adalah untuk mempercepat proses pengesahan revisi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK), sebuah agenda penting bagi sektor keuangan Indonesia.
Dalam kunjungan kerja ini, Komisi XI DPR tidak sendiri. Mereka turut menggandeng mitra kerja strategis, termasuk Bank Indonesia (BI), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, serta perwakilan dari bank-bank BUMN. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan keseriusan DPR dalam membahas RUU P2SK secara komprehensif.
Kendati demikian, kontroversi seputar keikutsertaan Misbakhun dalam Sydney Marathon terus bergulir. Berdasarkan data dari laman tcssydneymarathon.com, nama Mukhamad Misbakhun memang tercatat sebagai peserta mini marathon yang diselenggarakan pada 30-31 Agustus 2025. Sejumlah akun media sosial X (Twitter) juga ramai mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan Misbakhun sebagai peserta.
Kritik tajam juga datang dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia. Melalui akun X @PPIAustralia, mereka mempertanyakan etika anggota DPR yang melakukan perjalanan ke Sydney untuk mengikuti marathon di tengah situasi demonstrasi yang memanas di tanah air. “Besok, 31 Agustus, ada anggota DPR RI ke Sydney buat ikut marathon! Apakah pantas dalam situasi seperti ini?” tulis mereka, disertai unggahan surat terbuka yang berisi kekecewaan atas perjalanan dinas anggota dewan ke luar negeri.
Berdasarkan agenda kunjungan kerja yang dikirimkan Misbakhun kepada Tempo, Komisi XI DPR memang mengadakan serangkaian pertemuan di Sydney dan Canberra pada 27-29 Agustus 2025. Namun, agenda ini bersamaan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, menambah sorotan terhadap kunjungan tersebut.
Aksi demonstrasi di depan gedung DPR telah berlangsung sejak 25 Agustus 2025 dan terus berlanjut hingga Kamis, 28 Agustus. Situasi semakin memanas setelah insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online pada 29 Agustus 2025, yang memicu gelombang unjuk rasa yang lebih luas.
Pilihan editor: Patriot Bond, Cara Danantara Mengail Dana Pengusaha