Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah pejabat tinggi negara di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Selasa (12/8), untuk membahas isu-isu krusial yang dihadapi bangsa. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) M Herindra.
Selain para tokoh keamanan dan legislatif, hadir pula Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi berbagai tantangan yang ada.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa rapat tertutup tersebut difokuskan pada laporan dari para pejabat terkait situasi keamanan, ketahanan pangan nasional, dan isu-isu strategis lainnya. Meskipun detail spesifik dari “isu-isu strategis lainnya” tidak diungkapkan, fokus utama pertemuan ini jelas tertuju pada dua pilar utama stabilitas negara: keamanan dan ketersediaan pangan.
Salah satu poin penting yang mengemuka dari pertemuan ini adalah percepatan program makan bergizi gratis. Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya keras untuk mempercepat verifikasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga akhir bulan. Langkah ini diambil untuk mencapai target ambisius, yaitu mengoperasikan 8.000 SPPG pada bulan ini.
Hingga saat ini, BGN mencatat telah ada 5.103 SPPG yang beroperasi. Dengan percepatan verifikasi yang dilakukan, diharapkan penambahan dapur SPPG dapat mencapai 300 unit per hari. “Jadi, beberapa hari ini mudah-mudahan akan tercapai target pengoperasian 8.000 SPPG pada bulan ini,” ungkap Dadan usai rapat di Istana Kepresidenan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.