Purbaya Ungkap Dalang Saham Gorengan, BEI Diminta Lindungi Investor Muda

Admin

No comments

Sibisnis – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik saham gorengan yang masih marak di pasar modal Indonesia. Bahkan, ia mengaku mengenal beberapa oknum yang terlibat dalam permainan kotor tersebut. Guna menjaga kepercayaan investor muda, terutama dari kalangan Gen Z yang kini mendominasi pasar, ia mendesak Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menindak tegas praktik manipulasi harga saham ini.

Dalam acara Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10), Purbaya menyatakan, “Kalau selama setahun bersih-bersih saja, sementara saya bisa lihat saham yang digoreng. Saya kan mengamati pasar saham juga ya, ada yang menggoreng-goreng, sebagian juga saya kenal pemainnya, yang ikut bukan main, yang bukan market maker, tapi yang ikut.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik yang merugikan investor ritel.

Saham gorengan sendiri merupakan istilah untuk saham dengan pergerakan harga yang tidak wajar, hasil dari manipulasi pasar. Praktik ini bukan barang baru dan telah menelan banyak korban di masa lalu. Menkeu mencontohkan beberapa kasus besar yang merugikan institusi keuangan ternama seperti Danareksa dan Jiwasraya.

“Kayak perusahaan Danareksa. Dulu kan saya di Danareksa, itu hampir bangkrut gara-gara terjebak sama penggoreng itu. Banyak, Asabri juga kenanya sama kan, terlibat dengan penggoreng-penggoreng itu. Jiwasraya juga sebagian di sana juga,” jelas Purbaya, menekankan dampak destruktif dari praktik saham gorengan.

Menurutnya, pemberantasan manipulasi harga saham adalah kunci untuk menjaga iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan di pasar modal Indonesia. Jika praktik ini dibiarkan terus berlangsung, Purbaya khawatir minat investasi dari generasi muda akan merosot tajam.

“Kalau itu enggak dibersihin sayang. Minat Gen Z atau kalangan muda yang berinvestasi di pasar modal sekarang bisa hilang karena 50 persen anak-anak muda kan. Kalau itu hilang ya sudah, pasar modal kita enggak bisa berkembang lagi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Purbaya mendorong BEI dan otoritas pasar modal untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum demi menjaga integritas pasar. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah juga tengah mempertimbangkan pemberian insentif, termasuk potensi pengurangan pajak, bagi pelaku pasar modal yang berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik.

“Nanti kita lihat seperti apa, tapi saya bisa dukung itu kalau mereka bekerja lebih keras lagi untuk menjaga integritas pasar modal itu sendiri,” pungkas Purbaya, menandakan komitmen pemerintah dalam menciptakan pasar modal yang adil dan transparan.

Tak Hanya Lumpia, Ini 7 Makanan Tradisional Khas Jawa Tengah yang Juga Populer

Tags:

Share:

Related Post