Sibisnis JAKARTA. Kabar baik bagi PT Rolas Nusantara Medika (RNM)! PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) baru saja memberikan peringkat idBBB+ dengan prospek stabil untuk perusahaan tersebut. Peringkat ini menjadi sinyal positif bagi RNM dan para investor.
Lantas, apa yang membuat Pefindo yakin dengan prospek RNM? Menurut analis Pefindo, Naomi Sihombing dan Qorri Aina, peringkat ini didukung oleh beberapa faktor kunci. Pertama, potensi dukungan kuat dari pemegang saham menjadi fondasi penting. Kedua, margin laba yang stabil menunjukkan kinerja operasional yang sehat. Terakhir, profil keuangan yang kokoh memberikan kepercayaan akan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.
Namun, Pefindo juga memberikan catatan penting. Peringkat idBBB+ ini juga mempertimbangkan posisi pasar RNM yang masih moderat dan persaingan ketat di industri rumah sakit. Artinya, RNM perlu terus berjuang untuk meningkatkan daya saingnya.
Lalu, bagaimana prospek RNM ke depan? Pefindo memberikan sinyal bahwa peringkat bisa saja dinaikkan. Syaratnya, RNM harus mampu memperkuat posisi bisnisnya secara signifikan. Hal ini bisa dicapai melalui pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang kuat, yang harus sejalan dengan profil keuangan yang tetap solid. Dengan kata lain, pertumbuhan harus berkelanjutan dan sehat.
Sebaliknya, Pefindo juga mengingatkan potensi penurunan peringkat. Kinerja operasional yang melemah menjadi lampu kuning bagi RNM. Selain itu, penambahan utang yang lebih tinggi dari ekspektasi untuk membiayai belanja modal, tanpa diiringi peningkatan kinerja bisnis, juga bisa menjadi pemicu penurunan peringkat. Indikasi melemahnya dukungan dari induk perusahaan, seperti divestasi saham yang material, juga dapat memberikan tekanan pada peringkat.
Sebagai informasi tambahan, PT Rolas Nusantara Medika didirikan pada tahun 2012 dan merupakan bagian dari holding rumah sakit milik negara. Saat ini, RNM mengoperasikan dua rumah sakit yang berlokasi di Jember dan Banyuwangi. Hingga 30 Juni 2025, komposisi pemegang saham RNM terdiri dari PT Pertamina Bina Medika IHC (67,0%), PT Perkebunan Nusantara I (33,0%), serta Koperasi Konsumen Perkebunan Nusantara Surabaya yang memegang satu saham. Peringkat ini tentu menjadi motivasi bagi RNM untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.