Sibisnis – JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini. Mengutip data Bloomberg pada Rabu (3/9/2025) pukul 12.30 WIB, rupiah tercatat melemah ke level Rp 16.428 per dolar AS. Angka ini menandai depresiasi sebesar 0,09% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya, melanjutkan tren pelemahan mata uang Garuda.
Pelemahan rupiah ini tidak lepas dari sentimen “risk off” yang mendominasi pasar ekuitas global. Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, ketidakpastian seputar kebijakan tarif AS serta kekhawatiran mengenai independensi bank sentral Amerika Serikat, The Fed, menjadi pemicu utama kehati-hatian investor di seluruh dunia. Faktor-faktor eksternal ini secara signifikan memengaruhi pergerakan mata uang di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Meskipun sentimen domestik sempat menunjukkan perbaikan kemarin berkat demonstrasi yang berjalan damai, hal tersebut belum cukup untuk memulihkan sepenuhnya kepercayaan investor. Kondisi pasar yang masih dibayangi ketidakpastian global membuat investor tetap menahan diri, sehingga dukungan terhadap penguatan rupiah dari faktor internal menjadi terbatas.
Rupiah Spot Melemah 0,15% ke Rp 16.439 per Dolar AS pada Rabu (3/9/2025) Pagi
Menanggapi situasi ini, Lukman Leong, yang berbicara kepada Kontan pada Selasa (2/9/2025), memperkirakan bahwa rupiah berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya sepanjang hari ini, Rabu (3/9/2025). Dia memproyeksikan rentang pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 16.350 hingga Rp 16.450 per dolar AS, mengindikasikan tekanan jual yang masih kuat terhadap mata uang domestik.