Sibisnis – JAKARTA – Setelah sempat tertekan di periode 29 Agustus – 1 September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taji dengan mencatatkan penguatan pada perdagangan 1–4 September 2025. Namun, di balik optimisme ini, terdapat sejumlah saham berkapitalisasi besar yang justru menjadi batu sandungan laju indeks.
Deretan saham top laggards IHSG pekan ini diwarnai oleh nama-nama besar. PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) memimpin daftar dengan koreksi sebesar 4,54% ke level Rp325.025 per lembar saham. Meskipun menjadi penekan IHSG sebesar 16,64 poin, performa DCII sepanjang tahun 2025 masih terbilang fantastis dengan apresiasi mencapai 672,03%.
Baca Juga: Saham Top Gainers IHSG Sepekan, Ada CBRE hingga ITMA
Tak hanya DCII, dua saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turut menghiasi daftar saham yang menekan IHSG. BREN terkoreksi 4,43% dan menahan laju indeks sebesar 15,16 poin, sementara TPIA terkoreksi 1,52% dengan kontribusi negatif sebesar 2,81 poin.
Sektor perbankan pun tak luput dari tekanan. Saham-saham bank raksasa seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga tercatat mengalami koreksi. BBRI turun 1,23% (menahan IHSG 8,24 poin), BBCA turun 0,93% (menahan IHSG 5,35 poin), dan BMRI turun 1,06% (menahan IHSG 4,38 poin).
Baca Juga: Dana Asing Kabur, Saham DSSA, ANTM, hingga AMMN Jadi Penopang IHSG
Selain sektor teknologi, energi, dan perbankan, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) juga menjadi pemberat IHSG dengan koreksi sebesar 5,45% dan kontribusi negatif 5,16 poin. PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 8,97%, menahan indeks sebanyak 1,76 poin.
Melengkapi daftar, terdapat saham PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang terkoreksi 3,88% dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang turun 2,88%. Kedua saham ini masing-masing memberikan kontribusi terhadap perlambatan laju indeks sebesar 1,56 poin dan 1,54 poin.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp305,18 miliar pada perdagangan Kamis (4/9/2025). Secara kumulatif, dalam sepekan, net sell asing mencapai Rp5,3 triliun. Bahkan, sejak awal tahun (year-to-date/ytd), total aksi jual asing telah membengkak menjadi Rp55,12 triliun.
Baca Juga: Pembatalan Tunjangan Rumah DPR, Jadi Sentimen Positif IHSG Pekan Depan
Meskipun demikian, IHSG tetap menunjukkan ketangguhannya. Selama sepekan, indeks berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,47%, ditutup pada level 7.867,34 pada Kamis (4/9/2025), naik dari 7.830,49 pada pekan sebelumnya.
“Kapitalisasi pasar BEI sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 0,20% menjadi Rp14.211 triliun dari Rp14.182 triliun pada sepekan sebelumnya,” ungkap Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (5/9/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.