Sekolah Rakyat Fase III Rampung September 2025: Target Kementerian PUPR

Admin

No comments

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan kembali membangun 65 infrastruktur Sekolah Rakyat. Program ini, yang akan menampung 6.190 siswa di berbagai wilayah, merupakan fase ketiga dari tahap pertama yang direncanakan hingga tahun 2025. Sebelumnya, pada fase pertama dan kedua, telah berhasil didirikan 100 sekolah serupa.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. “Kementerian Sosial berkolaborasi erat dengan Kementerian PU untuk memastikan fasilitas pendidikan dibangun dengan cepat dan berkualitas,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Ahad, 24 Agustus 2025. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri.

Lebih lanjut, Dody menjelaskan detail pelaksanaan pembangunan Sekolah Rakyat di tahap pertama. Fase pertama telah merampungkan 63 sekolah yang sudah beroperasi sejak 14 Juli lalu, diikuti oleh 37 sekolah lainnya yang mulai beroperasi pada 31 Juli 2025. Pembangunan fase ketiga ini ditargetkan selesai pada bulan September mendatang, sehingga semakin banyak anak bangsa yang dapat menikmati fasilitas pendidikan yang layak.

Beberapa lokasi pembangunan Sekolah Rakyat pada fase ketiga telah menunjukkan progres yang menggembirakan, bahkan mencapai di atas 90 persen. Contohnya, pembangunan di Balai Latihan Kerja (BLK) Subulussalam, BLK Bireuen, dan Gedung Eks SMP Unggul di Pidie Jaya, Aceh. Pemilihan lokasi-lokasi ini dilakukan secara cermat melalui koordinasi dengan berbagai pihak, dengan tujuan utama memanfaatkan fasilitas dan sarana yang sebelumnya terbengkalai. Inisiatif ini tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga mengoptimalkan aset negara.

Kementerian PU, melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, melakukan renovasi ringan hingga sedang untuk mengubah fasilitas yang ada menjadi Sekolah Rakyat yang representatif. Renovasi ini meliputi perbaikan ruang kelas, asrama, laboratorium, dan ruang administrasi, serta pengecatan gedung, pemasangan instalasi listrik dan air, dan pengadaan meubelair. Dengan sentuhan modern dan fungsional, diharapkan siswa dapat belajar dengan nyaman dan optimal.

Dody Hanggodo menyampaikan harapannya bahwa kehadiran Sekolah Rakyat ini akan membawa dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. “Program Sekolah Rakyat akan menjadi pilar penting dalam pemerataan pendidikan sekaligus pengentasan kemiskinan,” tegasnya. Dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas, diharapkan generasi muda Indonesia dapat memiliki bekal yang cukup untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Pilihan Editor: Mengapa Guru dan Murid Sekolah Rakyat Mundur

Tags:

Share:

Related Post