
IHSG Akhir Tahun: Meski Ditinggal Asing, Potensi Menguat Masih Ada!
IHSG berpotensi menguat di akhir 2025 meski investor asing keluar. Likuiditas domestik dan saham konglomerasi jadi penopang, namun perlu dukungan sektor lain.
IHSG berpotensi menguat di akhir 2025 meski investor asing keluar. Likuiditas domestik dan saham konglomerasi jadi penopang, namun perlu dukungan sektor lain.
Penguatan IHSG didorong saham teknologi, transportasi, dan konsumsi. GOTO, CPIN, hingga CDIA menjadi kontributor penguatan indeks.
IHSG menembus 8.000, namun penguatan ini belum mencerminkan perbaikan fundamental, didorong saham konglomerasi. Mirae Asset targetkan IHSG di 6.900 akhir 2025.
Analis memproyeksikan IHSG bergerak terbatas hingga akhir 2025, dengan target konservatif 7.500 dan skenario terbaik 8.000, dipengaruhi sentimen global dan domestik.
Saham konglomerat seperti DCII, BREN, dan BBCA mendongkrak IHSG naik 4,84% ke 7.898,37 sepekan periode 11 hingga 15 Agustus 2025.
IHSG berpotensi tembus 8.000 saat HUT ke-48 Pasar Modal RI, didorong penurunan suku bunga dan stabilitas makro.