ULTJ: Sabana Prawirawidjaja Borong Saham Hingga Agustus 2025!

Admin

No comments

JAKARTA – Konglomerat Sabana Prawirawidjaja, tokoh di balik kesuksesan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), terpantau aktif menambah kepemilikannya di perusahaan tersebut sepanjang tahun 2025. Langkah ini semakin menegaskan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas.

Terbaru, data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa Sabana kembali memborong 120.000 lembar saham ULTJ pada tanggal 21 Agustus 2025. Dengan transaksi ini, kepemilikannya meningkat signifikan menjadi 5,52 miliar lembar, atau setara dengan 53,16% dari total saham ULTJ yang beredar.

Bisnis mencatat, akumulasi saham ULTJ oleh Sabana Prawirawidjaja mencapai 350 juta lembar sepanjang tahun 2025. Pada akhir tahun 2024, Sabana tercatat memiliki 5,17 miliar lembar saham ULTJ. Peningkatan kepemilikan ini mengindikasikan keyakinan Sabana terhadap prospek bisnis perusahaan yang dirintisnya tersebut.

Sabana Prawirawidjaja bukan nama asing di dunia bisnis Indonesia. Dikenal sebagai pionir industri susu UHT (Ultra High Temperature), namanya masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Per Desember 2023, total kekayaan bersihnya mencapai US$940 juta. Kekayaan ini merupakan buah dari kerja keras dan visinya dalam mengembangkan Ultrajaya dari sebuah industri rumahan menjadi perusahaan raksasa.

Perjalanan bisnis Sabana dimulai lebih dari setengah abad lalu. Lahir pada tahun 1940, ia menempuh pendidikan di jurusan Manajemen, Nanyang Technological University, Singapura. Bersama ayahnya, Ahmad Prawirawidjaja, ia mendirikan perusahaan susu pertamanya di Bandung pada tahun 1958.

Di awal perjalanannya, bisnis susu ini menghadapi tantangan besar. Proses pengolahan susu yang masih sederhana membuat susu mudah basi, hanya bertahan beberapa jam setelah diperah. Akibatnya, banyak susu yang tidak terjual dan terpaksa dibuang.

Namun, Sabana tidak menyerah. Dengan keahlian dan inovasinya, ia memperkenalkan teknologi UHT pada tahun 1972. Teknologi ini memungkinkan susu dimasak pada temperatur sangat tinggi sehingga lebih awet tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya. Inovasi ini menjadi titik balik bagi Ultrajaya dan mengantarkan Sabana sebagai pelopor susu UHT di Indonesia.

Di usia 31 tahun, Sabana menduduki posisi puncak sebagai Presiden Direktur Ultrajaya. Ia memimpin perusahaan hingga keputusan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) pada 27 Juni 2019. Di bawah kepemimpinannya, Ultrajaya terus berkembang dan melakukan diversifikasi produk.

Tidak hanya dikenal dengan produk susu UHT, Ultrajaya juga merambah bisnis minuman lain seperti Teh Kotak dan Sari Kacang Hijau, memanfaatkan teknologi kemasan yang telah dikembangkan. Selain itu, Sabana juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di Campina Ice Cream Industry pada periode 1995-2017.

Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Share:

Related Post