Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting, mengingatkan akan kerentanan sektor maritim Indonesia terhadap serangan siber. Ancaman ini, menurutnya, dapat menyasar sistem digital vital seperti Inapornet, serta sistem operasional kapal dan pelabuhan.
“Serangan siber berpotensi menyebabkan kegagalan sistem operasional kapal dan fasilitas pelabuhan,” jelas Hendri. Lebih lanjut ia menegaskan, “Dampaknya bisa sangat serius, mulai dari gangguan rantai pasok hingga menurunnya reputasi perusahaan pelayaran. Karena itu, kewaspadaan dan koordinasi lintas lembaga mutlak diperlukan.” Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resmi pada Kamis, 4 September 2025.
Sebagai upaya proaktif dalam mengantisipasi ancaman tersebut, Kementerian Perhubungan RI bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat menyelenggarakan lokakarya “Advanced Cybersecurity Readiness” pada 1-4 September 2025. Acara ini mempertemukan perwakilan dari berbagai instansi penting, termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kepolisian RI (Polri), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Digital, serta para penyedia fasilitas pelabuhan di Indonesia.
Selama empat hari, para peserta lokakarya mendapatkan pembekalan mendalam mengenai praktik terbaik, strategi inovatif, dan langkah aplikatif dalam menghadapi ancaman siber, khususnya di sektor maritim. Pelatihan intensif ini dipandu langsung oleh instruktur berpengalaman dari lembaga keamanan maritim dan siber internasional.
Dalam sambutannya di salah satu sesi, Hendri menyampaikan apresiasi kepada Kedutaan Besar AS atas dukungan dalam memfasilitasi terselenggaranya lokakarya tersebut. “Harapan kami, kerja sama di masa depan tidak hanya berupa capacity building, tetapi juga studi banding ke AS agar kami bisa melihat langsung penerapan teknologi keselamatan dan keamanan maritim di sana,” pungkasnya, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan transfer pengetahuan untuk memperkuat keamanan siber di sektor maritim Indonesia.
Pilihan Editor: Bahaya Sisa Anggaran Mengucur ke Koperasi Merah Putih
